Menderita, Rakyat Palestina Disebutkan Tunjukkan Kemampuan Khas untuk Melawan Taktik Kelaparan, Pengungsian dan Degradasi Penjajah Israel

Ket. Foto: Rakyat Palestina Dikatakan Menunjukkan Kemampuan Khas untuk Melawan Taktik Kelaparan, Degradasi dan Pengungsian Penjajah Israel
Ket. Foto: Rakyat Palestina Dikatakan Menunjukkan Kemampuan Khas untuk Melawan Taktik Kelaparan, Degradasi dan Pengungsian Penjajah Israel Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Selama berbulan-bulan ini, dunia telah menyaksikan ketika penjajah Israel telah membantai, membuat cacat, kelaparan, menyiksa dan mempermalukan warga Palestina di Jalur Gaza.

Salah satu dosen senior di Universitas East London, Afaf Jabiri, mengatakan jika untuk para diaspora Palestina seperti dirinya, menyaksikan kengerian tersebut sangatlah menyedihkan.

“Setiap cerita, permohonan dan semua yang diungkapkan rakyat Palestina selaras dengan kisah-kisah yang didengar dari orang tua, kakek dan nenek, tetangga dan yang lainnya tentang apa yang mereka alami selama Nakba di tahun 1948,” katanya.

Baca Juga:
Perang Belum Berakhir, Amnesti International Tegaskan Penjajah Israel Harus Akhiri Pendudukan Brutal di Palestina

Afaf Jabiri menyebutkan jika dia dibesarkan di kamp pengungsi Baqa’a di Yordania, yang menjadi tempat ibu dan neneknya menetap pada tahun 1970 setelah mengalami banyak pengungsian sejak Nakba.

“Generasi saya dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki kenangan yang jelas akan kehidupan sebelum tahun 1948 dan peristiwa Nakba yang mengerikan dari tahun 1947 hingga 1949,” ujarnya.

Afaf Jabiri menuturkan jika ada cerita yang jarang muncul atau sengaja disembunyikan, terutama dari orang-orang asing dan juga peneliti yang sesekali mengunjungi kamp pengungsi untuk mendokumentasikan penjajah Israel.

Baca Juga:
Perang Masih Terus Berlanjut, Pemimpin Fatah Dilaporkan Dipindahkan ke Sel Isolasi di Penjara Ayalon Penjajah Israel

Menurut Jabiri, di antara kisah-kisah yang sengaja disembunyikan tersebut adalah kisah-kisah yang berisikan pengalaman penderitaan akibat kelaparan yang dipaksakan dan kekerasan seksual.

“Namun, sejujurnya, cerita mengenai kelaparanlah yang mempunyai beban emosional yang paling besar,” jelasnya.

Afaf Jabiri memaparkan jika kisah tersebut diceritakan kembali, akan seringkali diselingi dengan beberapa ungkapan pedih, seperti ‘saya berdoa pada Tuhan agar hari-hari ini tidak pernah terulang atau dialami oleh siapa pun, baik oleh kawan ataupun lawan’.

Baca Juga:
Siap Terlibat dengan Hamas, Perdana Menteri Otoritas Palestina Sebut Sejumlah Faksi Akan Bertemu di Moskow 26 Februari

“Warga Gaza menanggung penderitaan dan kebrutalan penjajah Israel, namun, mereka juga menunjukkan kemampuan khas mereka untuk melawan taktik kelaparan, pengungsian dan juga degradasi penjajah Israel,” tegasnya.

Afaf Jabiri mengungkapkan dengan kenangan yang dimilikinya, dia melihat kenyataan pahit yang dihadapi oleh warga Gaza, dimana tindakan sederhana untuk mengamankan bahan makanan pokok untuk dikonsumsi kini telah menjadi tantangan yang berat. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Agresi Penjajah Israel, Palestina Desak Negara yang Menolak Seruan Gencatan Senjata untuk Mempertimbangkannya Kembali

Palestina mendesak sejumlah negara yang menolak seruan gencatan senjata untuk mempertimbangkan kembali posisi mereka.

Masih Ada Sekitar 200 Pasien, Kepala WHO Sebut RS Nasser Tidak Berfungsi Lagi

Kepala WHO menyebutkan RS Nasser di Khan Younis kini tidak lagi berfungsi karena serangan yang dilakukan penjajah Israel.

Banyak yang Meninggal Karena Perang, Penjajah Israel Dikabarkan Menghancurkan Pemakaman Beit Lahiya di Jalur Gaza

Menurut laporan, pasukan penjajah Israel menghancurkan sebuah pemakaman di Jalur Gaza yang bernama pemakaman Beit Lahiya.

Seorang Ibu Terbunuh oleh Penjajah Israel, Dokter di RS Kamal Adwan Dilaporkan Mencoba Menyelamatkan Janin dari Kandungannya

Para dokter di RS Kamal Adwan, Jalur Gaza, mencoba menyelamatkan janin dari kandungan seorang ibu yang terbunuh oleh penjajah Israel.

Serangan Terus Berlanjut, Warga Palestina di Rafah Dilaporkan Kembali ke Gaza Tengah

Menurut laporan, warga Palestina di Rafah memutuskan untuk kembali pindah ke Jalur Gaza bagian tengah karena serangan yang terus berlanjut.

Berita Terkini

wave

Misteri "Orang Besar" di Balik Gusti dan Ripay: Pungli PETI Karya Mandiri Berjalan Mulus?

Dua nama pengumpul fee 12 persen terhadap pelaku PETI di Desa Karya Mandiri hingga saat ini belum tersentuh hukum.

Skandal Nepotisme di Kantor Wakil Bupati Parimo: Proyek Rehab Diduga "Diatur" untuk Keponakan Sendiri

Aroma Nepotisme menguat paska teridentifikasi ponakan Wabup mengerjakan Rehab ruangan wakil bupati Parigi moutong.

Nama Wakapolda Terseret Isu Bekingi PETI di Parigi Moutong, Helmi: Kita So Suruh Tangkap

Nama Wakapolda Sulteng, Brigjen Pol Dr. Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf, S.I.K., M.H., dicatut dalam pusaran PETI di Parigi Moutong.

Kapolres Parigi Moutong AKBP Hendrawan Agustian: Kami Akan Turunkan Tim Menyisir PETI Desa Tombi

Kapolres Parigi Moutong, AKBP Hendrawan Agustian, sebut akan turunkan tim untuk menyisir PETI di Desa Tombi.

Buntut Dugaan Pungli di PETI Desa Tombi, Polres Parigi Moutong Akan Panggil BPD dan Pemerintah Desa Setempat

Dugaan Pungli pemerintah desa Tombi terhadap pelaku tambang ilegal mendapat respon Polres Parigi moutong.


See All
; ;