Internasional, gemasulawesi – Dikabarkan jika para dokter di RS Kamal Adwan yang terletak di Jalur Gaza utara berusaha menyelamatkan nyawa janin yang diambil dari rahim seorang ibu 1 jam setelah dia terbunuh dikarenakan pemboman yang dilakukan penjajah Israel.
Diketahui jika sebelumnya penjajah Israel menyerang rumah warga Palestina yang di dalamnya terdapat seorang ibu yang sedang hamil bernama Salam Sabbah.
Menurut laporan, rumah tersebut terletak di kawasan Tal Al-Zaatar, Jalur Gaza.
Baca Juga:
Serangan Terus Berlanjut, Warga Palestina di Rafah Dilaporkan Kembali ke Gaza Tengah
Para dokter dan perawat melakukan operasi caesar pada Salam Sabbah dan kemudian mereka melakukan resusitasi jantung janin.
Dilaporkan meskipun ada upaya yang dilakukan tim medis, bayi baru lahir tersebut meninggal karena kekurangan oksigen.
“Apa sebenarnya kesalahan anak yang memulai hidupnya seperti ini?” kata Dr Hossam Abu Safiya yang merupakan direktur RS Kamal Adwan.
Baca Juga:
Korban Sipil Terus Meningkat, Ini Negara yang Berhenti Memasok Senjata ke Penjajah Israel
Dia menambahkan jika ini merupakan kejahatan yang tercatat di antara kejahatan yang dilakukan tentara penjajah Israel terhadap rakyat Palestina.
Sementara itu, Kanselir Jerman, Olaf Scholz, dikabarkan memperingatkan para pemimpin penjajah Israel untuk mematuhi hukum internasional ketika militer penjajah Israel terus melakukan pemboman terhadap Jalur Gaza dan juga merencanakan serangan darat ke Rafah.
Berbicara di Konferensi Keamanan Munich, Scholz menegaskan kembali dukungan Jerman untuk ‘keamanan’ penjajah Israel, namun, dia juga menggarisbawahi jika Jerman mengharapkan pemerintahan Benjamin Netanyahu untuk menghormati hukum kemanusiaan dan juga aturan perang.
Baca Juga:
Akan Bahas Perang, Rusia Undang Hamas dan Semua Faksi Palestina ke Moskow untuk Lakukan Pembicaraan
“Penjajah Israel memiliki hak untuk membela negara mereka sendiri, namun, kami juga sangat jelas tentang hal-hal yang penting untuk disampaikan,” ucapnya.
Dia menambahkan jika yang pertama adalah bantuan kemanusiaan harus sampai ke Jalur Gaza.
“Sedangkan yang kedua, cara penanganan perang harus sesuai dengan hukum internasional,” imbuhnya.
Di sisi lain, salah satu warga Palestina, Rida Sobh, yang sedang berduka karena salah seorang keluarganya meninggal akibat serangan penjajah Israel, menyatakan jika Israel menjadikan seluruh wilayah di Jalur Gaza menjadi sasarannya.
“Jangan mengatakan jika Rafah aman, karena dari Beit Hanoon hingga ke Rafah, semuanya berbahaya,” tegasnya. (*/Mey)