Harus Tinggal di Kamp Pengungsian, Kaum Anak Jalur Gaza Menemukan Kegembiraan dengan Bermain Layangan

Ket. Foto: Anak-Anak di Jalur Gaza Menemukan Kegembiraan Mereka dengan Bermain Layangan
Ket. Foto: Anak-Anak di Jalur Gaza Menemukan Kegembiraan Mereka dengan Bermain Layangan Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Perang yang hingga kini masih belum berakhir di Jalur Gaza membuat anak-anak juga terkena dampaknya.

Selain ribuan dari mereka terbunuh akibat serangan yang dilakukan penjajah Israel, kaum anak di Jalur Gaza juga harus kehilangan kesempatan untuk bersekolah dan juga bermain seperti yang seharusnya mereka lakukan.

Salah satu momen kegembiraan yang dapat mereka temukan adalah layang-layang yang dapat mereka mainkan dengan anak-anak lainnya di kamp pengungsian di Jalur Gaza.

Baca Juga:
Sidang ICJ, Arab Saudi Sebut Penjajah Israel Tidak Merahasiakan Niat untuk Memperluas Pemukiman Ilegal

Tariq Khalaf yang merupakan salah satu anak yang mengungsi ke Rafah mengungkapkan jika dia memiliki layang-layang dan mengakui dia bangga dengan kenyataan itu.

“Saya saat itu bertanya kepada anak-anak lain yang telah mendapatkan layangan terlebih dahulu dimana saya dapat memperolehnya,” katanya.

Tariq menyampaikan jika dia memiliki tongkat, namun, tidak memiliki kertasnya.

Baca Juga:
Musim Dingin, Anak Gaza Dilaporkan Mengenakan Hazmat untuk Tetap Hangat dan Kering

“Jadi, saya memutuskan untuk mencari orang yang memiliki kertas dan dia membuatkan satu layang-layang untuk saya dan juga putranya sehingga kini saya dapat keluar dan bermain layang-layang sepanjang hari,” ujarnya.

Tariq menerangkan jika dia dan anak-anak lainnya tidak dapat bermain.

“Kami dapat bermain bola, namun, tidak ada ruang diantara tenda-tenda di pengungsian,” ucapnya.

Baca Juga:
Situasi Semakin Memburuk, Tentara Penjajah Israel Tembaki Warga Palestina yang Mendekati Truk Bantuan di Jalur Gaza

Tariq menuturkan jika semua anak tidak dapat bermain dan berlari lagi seperti dahulu.

Diketahui jika Tariq dan keluarganya mengungsi dari rumah mereka di Nassr ke RS Al-Shifa dan kemudian ke Khan Younis.

Rafah menjadi titik pengungsian terakhir mereka.

Baca Juga:
Lakukan Agresi dengan Tindakan Tidak Manusiawi, Disebutkan Sebabkan Penjajah Israel Ditempatkan di Luar Negara yang Beradab

“Ayah saya selalu berusaha mencari makanan melalui bantuan atau orang-orang yang membagikan makanan kepada para pengungsi,” tuturnya.

Saeed Ashraf menjadi salah satu anak lain di Rafah, Jalur Gaza, yang juga merasa senang dapat menghibur dirinya dengan bermain layang-layang.

Dia menyampaikan jika dia membeli layang-layang dari salah satu anak di kamp pengungsian yang membuat dan menjual layang-layang tersebut untuk mendapatkan uang.

Baca Juga:
Menderita, Rakyat Palestina Disebutkan Tunjukkan Kemampuan Khas untuk Melawan Taktik Kelaparan, Pengungsian dan Degradasi Penjajah Israel

“Sekarang, saya dan saudara laki-laki saya meninggalkan tenda setiap hari jika cuaca bagus untuk bermain layangan, tetapi kami tidak pergi jauh, karena tempat kami tinggal penuh dengan tenda, sehingga kami khawatir akan tersesat jika pergi terlalu jauh,” pungkasnya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Perang Belum Berakhir, Amnesti International Tegaskan Penjajah Israel Harus Akhiri Pendudukan Brutal di Palestina

Amnesti Internasional menegaskan dalam pernyataannya bahwa penjajah Israel harus mengakhiri pendudukan mereka yang brutal di Palestina.

Perang Masih Terus Berlanjut, Pemimpin Fatah Dilaporkan Dipindahkan ke Sel Isolasi di Penjara Ayalon Penjajah Israel

Pemimpin Fatah, Marwan Barghoutti, dilaporkan dipindahkan ke sel isolasi Penjara Ayalon yang berada di penjajah Israel.

Siap Terlibat dengan Hamas, Perdana Menteri Otoritas Palestina Sebut Sejumlah Faksi Akan Bertemu di Moskow 26 Februari

Perdana Menteri Otoritas Palestina menyatakan jika faksi-faksi Palestina akan bertemu di Moskow tanggal 26 Februari 2024.

Agresi Penjajah Israel, Palestina Desak Negara yang Menolak Seruan Gencatan Senjata untuk Mempertimbangkannya Kembali

Palestina mendesak sejumlah negara yang menolak seruan gencatan senjata untuk mempertimbangkan kembali posisi mereka.

Masih Ada Sekitar 200 Pasien, Kepala WHO Sebut RS Nasser Tidak Berfungsi Lagi

Kepala WHO menyebutkan RS Nasser di Khan Younis kini tidak lagi berfungsi karena serangan yang dilakukan penjajah Israel.

Berita Terkini

wave

Inilah Sinopsis Film Tukar Takdir: Mengulik Kisah Korban yang Selamat dari Kecelakaan Pesawat

Tukar Takdir adalah film tentang kecelakaan pesawat, tapi yang unik adalah film ini berfokus pada apa yang terjadi setelahnya

Pemerintah Genjot Program Prioritas untuk Ciptakan Jutaan Lapangan Kerja Baru

Pemerintah mempercepat program prioritas nasional, mulai dari koperasi desa, kampung nelayan, hingga revitalisasi tambak.

Prabowo Perluas Program Sekolah Rakyat untuk Kelompok Ekonomi Lebih Luas

Presiden Prabowo merencanakan pembangunan 500 Sekolah Rakyat, memperluas sasaran dari desil 1-2 hingga 5 demi pemerataan pendidikan.

PA Jakarta Barat Batalkan Perkawinan WNI dengan WNA Arab Saudi

Pengadilan Agama Jakarta Barat mengabulkan gugatan JPN, lindungi WNI korban KDRT, dan pastikan perkawinan dibatalkan secara sah.

KPK Telusuri Dugaan Korupsi Kuota Haji, Nama Khalid Basalamah Disorot

KPK menyelidiki dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, menyoroti peran Khalid Basalamah serta kejanggalan pembagian kuota tambahan.


See All
; ;