Internasional, gemasulawesi – Laporan menyatakan jika kelompok Hamas sebagian telah pindah kembali ke Gaza meskipun hingga kini agresi masih berlangsung.
Laporan yang sama menyebutkan jika pegawai negeri sipil Hamas di Gaza dipindahkan kembali kesana.
Sumber yang tidak disebutkan namanya menyatakan jika tanda-tanda kebangkitan Hamas di kota terbesar di Gaza seolah menggarisbawahi ketahanan mereka meskipun penjajah Israel masih melakukan serangan udara dan juga darat yang mematikan.
Dilaporkan jika Hamas mengambil keuntungan dari penarikan pasukan penjajah Israel dari bagian utara Gaza yang dilakukan baru-baru ini.
Saksi-saksi yang terdiri dari 4 warga Gaza menyatakan jika mereka melihat para petugas polisi yang berseragam dan juga berpakaian sipil di dekat kantor-kantor pemerintah dan juga markas polisi yang sebagian besar di antaranya telah hancur dan juga rusak parah.
“Kembalinya para personel polisi tersebut bertujuan untuk memulihkan ketertiban,” kata salah satu pejabat Hamas yang tidak mau disebutkan namanya yang dimintai keterangannya.
Diketahui jika polisi terpisah dari aparat militer Hamas.
“Para pemimpin Hamas telah memberikan arahan untuk mengembalikan ketertiban di wilayah utara Gaza dengan membantu mencegah kemungkinan kejahatan yang terjadi, seperti penjarahan,” tambahnya.
Hingga kini, serangan yang dilakukan penjajah Israel telah membunuh sekitar 27 ribu orang dan juga membuat sebagian besar dari wilayah tersebut tidak dapat dihuni.
Baca Juga:
Terbuka Tolak Gagasan Palestina Merdeka, Ini Tentang Penjajah Israel Raya
Sebelumnya, meskipun penjajah Israel telah menyatakan akan menghancurkan Hamas, para ahli menyebutkan jika merupakan hal yang mustahil untuk sepenuhnya membubarkan Hamas.
Beberapa orang yang lain juga telah memperingatkan jika perang semacam itu dapat berlangsung hingga bertahun-tahun lamanya.
Di pihak lain, para pejabat AS mengungkapkan jika Hamas memiliki amunisi dan juga tenaga yang cukup untuk melawan penjajah Israel selama berbulan-bulan lamanya.
“Penjajah Israel hanya berhasil membunuh sekitar 20 hingga 30% pejuang Hamas sejak agresi yang dimulai di awal Oktober,” ujar mereka.
Para pejabat AS tersebut juga menerangkan jika Hamas tampaknya telah menyesuaikan taktiknya dalam menghadapi penjajah Israel dalam perang ini. (*/Mey)