Internasional, gemasulawesi – Laporan menyebutkan jika seorang pria Palestina ditembak mati oleh penembak jitu penjajah Israel dalam sebuah insiden yang digambarkan mengerikan oleh kelompok hak asasi manusia, Euro-Med.
Menurut Euro-Med, pria Palestina tersebut dieksekusi saat sedang mencari makanan.
Lebih lanjut, Euro-Med menerangkan jika insiden itu memiliki kemiripan dengan sejumlah eksekusi yang dilakukan para penembak jitu penjajah Israel yang menembaki warga Palestina dari atap rumah yang berada di Jalur Gaza.
Pada foto yang beredar di media sosial, dilaporkan jika lubang peluru terlihat dari bagian punggung pria tersebut mengingat dia ditembak dari belakang oleh penembak jitu penjajah Israel.
Dia terlihat tergeletak di tanah di samping sepeda yang diduga dikendarainya saat sedang mencari makanan di Jalur Gaza.
Ketua monitor Euro-Med, Ramy Abdu, menyebutkan jika setiap hari penjajah Israel menempatkan para penembak jitu mereka di atap-atap rumah masyarakat di Jalur Gaza untuk membunuh puluhan warga sipil.
Baca Juga:
Terbuka Tolak Gagasan Palestina Merdeka, Ini Tentang Penjajah Israel Raya
“Mereka juga melakukan itu untuk membatasi pergerakan ambulans,” katanya.
Namun, hingga kini, pria tersebut masih belum terindentifikasi hingga sekarang.
Di sisi lain, beberapa waktu yang lalu, terjadi juga insiden dimana seorang pria Palestina yang membawa bendera putih ditembak mati oleh penembak jitu penjajag Israel hanya beberapa saat setelah dia diwawancarai oleh media.
Di bulan Desember 2023, penembak jitu penjajah Israel juga membunuh Hadiya Nassar yang diketahui menjadi viral karena usianya yang lebih tua dari penjajah Israel.
Hadiya Nassar dilahirkan di tahun 1944 dan terbunuh di luar rumahnya di Jalur Gaza.
Laporan lainnya menyampaikan jika di bulan November, penembak jitu penjajah Israel juga menembak guru musik pertama di Jalur Gaza, Elham Farah, yang dilaporkan berasal dari komunitas Kristen minoritas.
Baca Juga:
Lakukan Penggerebekan di Tepi Barat, 3 Warga Palestina Ditangkap Penjajah Israel Dekat Nablus
Farah yang telah berusia 84 tahun dibunuh saat sedang menuju ke apartemennya dalam perjalanan pulangnya dari gereja.
Dia diketahui tertembak di kakinya dan siapa pun yang mencoba mendekatinya juga menjadi sasaran penembak jitu.
Selain itu, disebutkan jika ambulans juga dicegah untuk mencapainya. (*/Mey)