Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, 3 orang warga Palestina dilaporkan ditangkap oleh penjajah Israel dalam penggerebekan yang mereka lakukan di Beita.
Beita diketahui berada di sebelah selatan kota Nablus di Tepi Barat.
Laporan yang sama menyatakan jika sebelum ditangkap penjajah Israel di Arrabeh yang berada di sebelah selatan Jenin, seorang warga Palestina juga dikabarkan terluka di kakinya karena peluru tajam dari tentara penjajah Israel.
Baca Juga:
Penjajah Israel Serang TK di Rafah, Beberapa Orang Dilaporkan Tewas dan Puluhan Lainnya Terluka
Sementara itu, penjajah Israel juga melakukan penggerebekan di Tepi Barat di kamp pengungsi Shuafat di Yerusalem utara dan di Qaffin yang berada di sebelah utara Tulkarem.
Sementara itu, terdapat laporan yang lain yang menyebutkan jika penjajah Israel memasang ratusan penghalang jalan militer di Tepi Barat.
Diketahui jika sejak awal perang di Jalur Gaza, pasukan penjajah Israel telah mendirikan hingga ratusan pos pemeriksaan militer baru di seluruh wilayah Tepi Barat yang selama ini mereka duduki.
Baca Juga:
Kini Sasar Rafah, Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Banyak Menyerang di Wilayah Timur
“Ini dilakukan untuk menjamin keamanan penjajah Israel,” kata salah satu perwakilan mereka.
Namun, disebutkan jika banyak warga Palestina yang melihat apa yang dilakukan penjajah Israel tersebut sebagai cara yang mereka lakukan untuk mempermalukan masyarakat Palestina secara kolektif.
Terkait penangguhan pendanaan UNRWA yang dilakukan sejumlah negara di dunia, Australia menyatakan jika mereka ingin melihat tuduhan terhadap UNRWA untuk dikaji sepenuhnya.
Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengatakan meskipun begitu masyarakat Palestina di Jalur Gaza tidak boleh dibiarkan benar-benar kelaparan.
Sebelumnya, penjajah Israel menuduh beberapa orang staf UNRWA terlibat dalam Operasi Banjir Al-Aqsa yang menyebabkan sejumlah negara menangguhkan pendanaan mereka untuk UNRWA.
Banyak yang memprotes tindakan tersebut mengingat saat ini UNRWA menjadi salah satu tumpuan masyarakat Palestina saat perang seperti sekarang.
“Kami sedang melakukan pengkajian terhadap tuduhan tersebut bersama dengan negara-negara lain yang memiliki pikiran yang sama, seperti Kanada dan Amerika Serikat dan juga Inggris, ” jelasnya.
Albanes menambahkan jika mereka ingin masalah ini diselesaikan. (*/Mey)