Internasional, gemasulawesi – Avigdor Lieberman yang merupakan pemimpin partai oposisi sayap kanan, Yisrael Beiteinu, menyerukan Mesir untuk mengendalikan Jalur Gaza.
Avigdor Lieberman juga menyerukan untuk penjajah Israel dan Yordania berbagi tanggung jawab atas Tepi Barat.
Dalam wawancara terbarunya, Avigdor Lieberman menyampaikan jika Yordania harus mengambil alih Area A di Tepi Barat dan sebagian kecil dari Area B.
Diketahui jika berdasarkan Perjanjian Oslo yang ditandatangani di tahun 1993, Area Area A mencakup kota-kota yang ada di Tepi Barat yang berada di bawah kendali penuh Palestina.
Sedangkan untuk Area B berada di bawah kendali penjajah Israel dan Palestina.
Area C merupakan 60% dari wilayah Palestina di Tepi Barat dan berada di bawah kendali penuh penjajah Israel.
Baca Juga:
Diakibatkan Perang, UNOSAT Sebut Citra Satelit Tunjukkan 30 Persen Wilayah Jalur Gaza Hancur
Avigdor Lieberman yang dilaporkan saat ini tidak memegang jabatan apapun di pemerintahan penjajah Israel dan juga bukan merupakan mitra dalam badan apapun, memaparkan jika pihaknya memahami jika gagasan solusi 2 negara telah mati.
“Itu tidak ada,” katanya.
Dia menambahkan jika diperlukan pendekatan yang lain, serta sejujurnya tidak masuk akal jika untuk melakukan hal yang sama selama bertahun-tahun dan terus menerus mengharapkan hasil yang berbeda.
Baca Juga:
Dukung Warga Palestina yang Terdampak Konflik, Pemerintah Guyana Janjikan 150 Ribu USD untuk UNRWA
“Saya sekarang ingin kembali ke gagasan konfederasi antara Yordania dan juga Palestina,” akunya.
Jika berdasarkan rencana dari Lieberman, seluruh Area A dan juga sebagian kecil dari Area B akan berada di bawah kendali Yordania melalui sebuah konfederasi.
Rencana Lieberman juga mencakup sisa Area B dan seluruh Area C yang kedaulatannya akan diterapkan oleh penjajah Israel.
Baca Juga:
Penjajah Israel Serang 2 Rumah, Sejumlah Orang Dilaporkan Tewas di Rafah
Lieberman menerangkan jika sebagai seseorang yang merupakan pemukim, dia menyadari bahwa setiap harinya menjadi semakin memburuk jika dibandingkan dengan tahun 1993.
“Waktunya telah tiba untuk memberitahu Palestina jika gagasan itu telah selesai,” tandasnya.
Dia juga berpendapat jika penjajah Israel harus memutuskan semua hubungan dengan Jalur Gaza.
Baca Juga:
Agresi Terus Dilakukan, WHO Sebut Lebih dari 8000 Orang di Jalur Gaza Membutuhkan Evakuasi Medis
Avigdor Lieberman menekankan dia secara khusus menentang rencana Otoritas Palestina untuk memperoleh kendali atas Jalur Gaza setelah perang selesai. (*/Mey)