Internasional, gemasulawesi – Firing Zone 1918 atau juga dikenal sebagai zona tembak penjajah Israel biasanya merupakan wilayah militer tertutup yang khusus diperuntukkan untuk tujuan pelatihan militer.
Firing Zone 1918 diketahui tersebar di seluruh Tepi Barat yang meliputi banyak desa-desa Palestina yang kecil dan juga tersebar secara merata, yang dilaporkan sebagian besar diantaranya adalah komunitas Badui.
Gagasan penciptaan Firing Zone 1918 berasal dari Ariel Sharon saat dia menjabat sebagai menteri pertanian penjajah Israel di tahun 1979.
Baca Juga:
Terbuka Tolak Gagasan Palestina Merdeka, Ini Tentang Penjajah Israel Raya
Namun, meskipun menetapkan Firing Zone 1918 sebagai zona tembak, Ariel Sharon yang pada dasarnya merupakan seorang militer, disebutkan memiliki tujuan jahat yang lain.
Dalam dokumen yang baru-baru ini diumumkan oleh penjajah Israel, Ariel Sharon diketahui pernah mengatakan dia ingin zona tembak tersebut memberikan peluang untuk pemukiman Yahudi di wilayah tersebut.
Hal tersebut diketahui dikatakannya saat pertemuan rahasia dengan Divisi Pemukiman Organisasi Zionis Dunia.
“Firing Zone 1918 dibuat untuk 1 tujuan, yakni cadangan lahan untuk pemukiman,’ katanya saat itu.
Dikatakan jika diartikan secara harfiah, zona tembak dibuat untuk membantu para pemukim penjajah Israel merampas lebih banyak tanah penjajah Palestina.
Diketahui jika Firing Zone 1918 tidak sama dengan wilayah militer tertutup yang biasanya akan diumumkan oleh tentara penjajah Israel.
Baca Juga:
Lakukan Penggerebekan di Tepi Barat, 3 Warga Palestina Ditangkap Penjajah Israel Dekat Nablus
Firing Zone 1918 memiliki sifat yang cenderung permanen atau bertahan lebih lama.
“Setiap warga sipil dan jumlahnya juga ribuan yang tinggal di dekat zona tersebut menjadi kurang aman,” kata salah satu sumber yang tidak disebutkan namanya.
Dia menambahkan jika warga sipil juga akan dihadapkan pada pengusiran dan tempat tinggal yang akan dibongkar.
Baca Juga:
Penjajah Israel Serang TK di Rafah, Beberapa Orang Dilaporkan Tewas dan Puluhan Lainnya Terluka
Laporan menyebutkan jika penjajah Israel biasanya akan membenarkan tindakan mereka dengan alasan membangun tanpa izin atau karena bangunan itu ada di zona militer.
Namun, biasanya penjajah Israel juga akan menghindari penggunaan label zona tembak.
Firing Zone 1918 yang dideklarasikan di tahun 1980-an mencakup sebidang tanah yang cukup besar di wilayah Hebron selatan, khususnya di sekitar wilayah Masafer Yatta di Tepi Barat.
Baca Juga:
Kini Sasar Rafah, Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Banyak Menyerang di Wilayah Timur
Menurut laporan PBB di tahun 2022 lalu, Firing Zone 1918 menempati hingga 18% lahan di Tepi Barat. (*/Mey)