Banyak Korban Jiwa, Penjajah Israel Disebut Gunakan Pemukim Sebagai Pion untuk Membenarkan Peningkatan Kekerasan

Ket. Foto: Disebutkan Jika Penjajah Israel Menggunakan Pemukim Penjajah Israel Sebagai Pion untuk Membenarkan Peningkatan Kekerasan
Ket. Foto: Disebutkan Jika Penjajah Israel Menggunakan Pemukim Penjajah Israel Sebagai Pion untuk Membenarkan Peningkatan Kekerasan Source: Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Sebelum perang pecah di tanggal 7 Oktober 2023 lalu, dalam beberapa tahun terakhir terdapat laporan mengenai penggunaan rakyat Palestina sebagai tameng manusia oleh penjajah Israel.

Namun, disebutkan jika penjajah Israel juga menggunakan rakyat mereka sendiri sebagai tameng manusia untuk mendukung operasi militer yang mereka lakukan di tanah Palestina selama berpuluh-puluh tahun.

Banyak yang mengetahui jika proyek pemukiman penjajah Israel di Palestina seringkali menggunakan kekerasan yang dilakukan secara sewenang-wenang untuk melakukan pengusiran paksa rakyat Palestina.

Baca Juga:
Lakukan Penggerebekan di Tepi Barat, 3 Warga Palestina Ditangkap Penjajah Israel Dekat Nablus

Itu dilakukan dengan tujuan untuk mengganti desa-desa Palestina dengan pemukiman penjajah Israel.

Laporan menyebutkan jika penjajah Israel memberikan insentif kepada warga penjajah Israel yang bersedia untuk pindah ke pemukiman penjajah Israel.

Meski menyadari mungkin saja mereka mendapatkan perlawanan dari rakyat Palestina, banyak warga penjajah Israel yang secara sukarela pindah ke wilayah tersebut.

Baca Juga:
Penjajah Israel Serang TK di Rafah, Beberapa Orang Dilaporkan Tewas dan Puluhan Lainnya Terluka

“Penjajah Israel menggunakan para pemukim sebagai pion untuk membenarkan peningkatan kekerasan yang mereka lakukan terhadap rakyat Palestina,” kata salah satu sumber yang tidak disebutkan namanya.

Dia menambahkan jika itu dilakukan untuk mereka menduduki lebih banyak wilayah di tanah Palestina.

“Jika disederhanakan, maka semua pemukim adalah tameng manusia,” jelasnya.

Baca Juga:
Kini Sasar Rafah, Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Banyak Menyerang di Wilayah Timur

Dia juga mengakui jika penjajah Israel telah menggunakan strategi ini sebelum dan setelah agresi tanggal 7 Oktober 2023.

Selain itu, sejak berhasil mengusir penduduk Palestina dari wilayah Jalur Gaza sebelah utara, pemerintah penjajah Israel menyatakan jika mereka tidak berniat untuk mengizinkan mereka kembali ke rumah mereka.

Bahkan selama gencatan senjata beberapa waktu yang lalu, pasukan penjajah Israel diketahui menembaki warga Palestina yang berusaha untuk kembali ke rumah mereka di wilayah Gaza utara.

Baca Juga:
Sebut Perlu Pendekatan Lain, Pemimpin Partai Oposisi Sayap Kanan Penjajah Israel Serukan Mesir untuk Kendalikan Gaza

Laporan menyampaikan jika pejabat penjajah Israel yang lain telah secara terbuka dan terang-terangan menyatakan jika ada rencana mereka untuk memindahkan warga Palestina dari Jalur Gaza ke Semenanjung Sinai.

Selain itu, pejabat yang lain juga mengemukakan gagasan pemindahan rakyat Palestina ke pulau buatan di lepas laut Mediterania. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Masih Berlanjut, Menteri Keuangan Penjajah Israel Dorong Persetujuan Pembangunan 7000 Unit Pemukiman Baru di Tepi Barat

Menteri Keuangan penjajah Israel dikabarkan mendorong persetujuan pembangunan 7.000 unit pemukiman baru di wilayah Tepi Barat.

Diakibatkan Perang, UNOSAT Sebut Citra Satelit Tunjukkan 30 Persen Wilayah Jalur Gaza Hancur

Pusat Satelit PBB (UNOSAT) menyampaikan bahwa citra satelit menunjukkan sekitar 30% wilayah Jalur Gaza hancur akibat perang.

Dukung Warga Palestina yang Terdampak Konflik, Pemerintah Guyana Janjikan 150 Ribu USD untuk UNRWA

Menurut laporan terbaru, pemerintah Guyana menjanjikan akan memberikan sekitar 150 ribu USD untuk UNRWA.

Penjajah Israel Serang 2 Rumah, Sejumlah Orang Dilaporkan Tewas di Rafah

Laporan menyebutkan jika sejumlah orang dilaporkan tewas di Rafah akibat serangan yang dilakukan penjajah Israel terhadap 2 rumah.

Agresi Terus Dilakukan, WHO Sebut Lebih dari 8000 Orang di Jalur Gaza Membutuhkan Evakuasi Medis

WHO menyampaikan bahwa lebih dari 8.000 orang di Jalur Gaza membutuhkan evakuasi medis dengan berbagai kondisi yang mereka derita.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;