Internasional, gemasulawesi – Salah satu laporan menyebutkan jika tentara Israel menahan kembali sekitar 15 warga Palestina dalam serangan yang dilakukan di Tepi Barat.
Klub Tahanan Palestina dan Otoritas Urusan Tahanan menyatakan dalam sebuah keterangan jika jumlah tahanan Palestina di Tepi Barat meningkat menjadi lebih dari 5.000 orang sejak perang yang dimulai dari tanggal 7 Oktober 2023.
“Jumlah tepatnya warga Palestina yang ditahan adalah sekitar 5.835 orang,” kata mereka.
Baca Juga:
Perang Palestina Tambah Kesengsaraan, Pakar Nyatakan 2023 Tahun yang Mengerikan untuk Barat
Lembaga-lembaga itu menunjukkan bahwa 15 orang warga Palestina yang ditahan oleh Israel termasuk dengan beberapa anggota keluarga para syuhada dari Hebron yang terbunuh kemarin.
Sebelumnya, di hari Jumat, tentara Israel mengumumkan pembunuhan 3 orang warga Palestina yang mereka nyatakan sebagai upaya menyusup ke pemukiman Adora yang letaknya ada di sebelah barat Hebron.
Laporan selanjutnya mengungkapkan ketiga orang warga Palestina itu berasal dari kota Idna yang berada di sebelah barat kota.
Baca Juga:
Tentang Jalur Gaza, ICJ dan Penjajah Israel, Pakar Nyatakan Agresi Adalah Kudeta Soft Power
“Jumlah korban tersebut termasuk dengan mereka yang ditangkap dari rumah mereka sendiri, melalui pos pemeriksaan militer dan mereka yang dipaksa menyerah di bawah tekanan juga mereka yang disandera,” ujar Klub Tahanan dan pihak berwenang Palestina.
Mereka menambahkan jika militer Israel melancarkan operasi penangkapan yang terkonsentrasi di Hebron, Jenin dan Bethlehem, yang disertai dengan invasi yang luas dan pelecehan.
Lebih lanjut, mereka menyampaikan tentara Israel juga melakukan tindakan vandalisme dan pemukulan yang dilakukan secara brutal terhadap para tahanan Palestina.
“Mereka juga melakukannya terhadap keluarga para tahanan Palestina tersebut,” jelas mereka.
Diketahui jika sejak perang pecah di awal Oktober, kampanye penangkapan telah meningkat secara luar biasa yang tidak hanya dalam jumlah tahanan, namun, juga dalam hal tingkat kejahatan yang dilakukan.
“Kejahatan yang mereka lakukan disertai dengan penyerangan terhadap rumah keluarga tahanan, yang diikuti dengan tindakan yang ekstensif, vandalisme dan perusakan,” terang mereka.
Lembaga Urusan Tahanan Palestina dalam laporannya menyebutkan jumlah total warga Palestina yang ditahan di penjara Israel pada akhir Desember 2023 telah mencapai lebih dari 8.800 orang.
“Mereka termasuk dengan 80 orang wanita,” ucap mereka. (*/Mey)