Internasional, gemasulawesi – Setelah sejak tanggal 7 Oktober 2023 melakukan agresi yang menyebabkan kerusakan dan puluhan ribu nyawa melayang di Palestina, Israel mulai menghadapi tekanan internasional yang semakin besar.
Selain itu, Israel juga harus menghadapi ancaman dampak hukum.
Afrika Selatan sebelumnya telah mengajukan kasus genosida ke ICJ (Mahkamah Internasional) dan sedang disidangkan.
Pihak Afrika Selatan meminta ICJ untuk memerintahkan serangan militer Israel di Jalur Gaza.
Selain kasus di ICJ yang diketahui hanya berfokus pada sengketa hukum antar negara, terdapat pengaduan terpisah yang diajukan terhadap para pemimpin Israel ke ICC (Pengadilan Kriminal Internasional) yang juga sama-sama bertempat di Den Haag.
ICC dalam hal ini memiliki fungsi untuk mengadili individu dalam kasus pidana.
Baca Juga:
Dimulai dari Jumat, Otoritas Jepang Mulai Bangun Unit Perumahan Sementara untuk Korban Gempa
Salah satu pengaduan ke ICC datang dari sekitar 100 pengacara yang berasal dari Chili.
Ke-100 pengacara Chili itu mengupayakan tindakan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan pejabat Israel lainnya atas tuduhan genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang.
Nelson Hadad yang merupakan mantan Duta Besar Chili dan perwakilan para pengacara tersebut menegaskan tidak ada ruang untuk impunitas mengingat kekejaman yang dilakukan Israel di Jalur Gaza oleh PM Netanyahu, Menteri Pertahanan dan anggota tertentu lainnya di pemerintahan Israel.
Baca Juga:
Bela Diri, Ini Argumen Penjajah Israel dalam Sidang Kasus Genosida di ICJ
“Mereka harus dihukum,” tandasnya.
Hadad menambahkan jika Israel sepanjang sejarahnya telah secara terang-terangan melanggar hukum internasional dan menolak mematuhi resolusi PBB.
Dia menegaskan kelompoknya juga mencari kompensasi untuk para korban karena ini benar-benar pembantaian.
Baca Juga:
Jumlah Korban Semakin Meningkat, Joe Biden Dapat Tekanan tentang Gencatan Senjata di Jalur Gaza
“Dan seluruh dunia adalah saksi dari pembantaian itu dan ini adalah bukti yang paling baik yang pernah ada,” tegasnya.
Hadad menekankan perlunya meningkatkan tekanan terhadap Israel untuk membuat mereka menghentikan kebrutalannya.
Dia juga memuji langkah yang dilakukan Afrika Selatan yang menjadi negara satu-satunya yang melakukannya.
Lebih lanjut, Nelson Hadad menerangkan dia memiliki keyakinan penuh untuk keberhasilan dalam upaya untuk menghentikan serangan Israel.
“Buktinya telah sangat jelas dan apa yang dilakukan Israel terlalu berlebihan, serta tidak dapat diterima,” pungkasnya. (*/Mey)