Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan terbaru, otoritas Jepang dikabarkan mulai membangun unit perumahan sementara yang dapat dihuni sementara waktu untuk para korban gempa yang melanda Prefektur Ishikawa pada Tahun Baru 2024.
Unit perumahan sementara tersebut disebutkan diperuntukkan untuk masyarakat yang rumah atau tempat tinggalnya mengalami kerusakan akibat gempa Jepang.
Sedangkan pembangunan unit perumahan sementara telah dimulai sejak kemarin, hari Jumat, tanggal 12 Januari 2024.
Baca Juga:
Bela Diri, Ini Argumen Penjajah Israel dalam Sidang Kasus Genosida di ICJ
Pemerintah Prefektur Ishikawa sedang melakukan pembangunan sekitar 115 rumah sementara di 4 lokasi yang berada di Wajima dan Suzu yang menjadi wilayah paling parah yang terdampak gempa dengan magnitudo 7,6 tersebut.
Perwakilan pemerintah yang tidak disebutkan namanya menyatakan mereka akan berusaha untuk menyelesaikan unit-unit perumahan sementara itu dalam waktu sebulan agar segera dapat dihuni.
“Kami berusaha untuk menyelesaikannya sesegera mungkin,” katanya.
Baca Juga:
Jumlah Korban Semakin Meningkat, Joe Biden Dapat Tekanan tentang Gencatan Senjata di Jalur Gaza
Berdasarkan UU Bantuan Bencana, pemerintah daerah akan menyediakan rumah sementara secara gratis untuk masyarakat yang menjadi korban bencana alam hingga 2 tahun, atau hingga masyarakat dapat menemukan tempat tinggal alternatif.
Yang dimaksudkan unit perumahan sementara adalah rumah 1 lantai yang merupakan buatan pabrik atau terbuat dari kayu.
Perumahan sementara itu akan dilengkapi dengan kamar mandi, toilet dan juga dapur.
Rencananya juga akan tersedia secara bertingkat untuk mereka yang telah berkeluarga atau mereka yang masih lajang.
Laporan lain menyampaikan pemerintah daerah setempat juga akan memulai pembangunan unit perumahan sementara sebanyak 60 unit di Kota Nozo dan Anamizu yang juga terdampak gempa di hari Senin, tanggal 15 Januari 2024.
Diketahui jika sekitar 2.500 jiwa harus terisolasi hingga sekarang akibat kerusakan parah yang ditimbulkan gempa dahsyat tersebut.
Di hari Jumat pagi, dilaporkan sebanyak 215 orang meninggal akibat bencana tersebut dengan 37 orang yang masih belum ditemukan hingga sekarang.
Beberapa kota yang terdampak gempa dikabarkan mulai mendapatkan pengajuan dari masyarakat daerahnya yang mengharapkan dapat tempat tinggal di perumahan swasta yang telah ada sebelumnya dengan biaya sewa yang akan ditanggung oleh pemerintah daerah setempat. (*/Mey)