Internasional, gemasulawesi - Salah satu laporan menyebutkan jika Israel berusaha membungkam narasi Palestina dan menghapus semua jejak kejahatan yang dilakukan oleh mereka, baik untuk warga sipil atau bangunan sipil di Gaza.
Laporan yang sama juga menyatakan jika pengeboman Jalur Gaza hanya setengah dari strateginya.
Selain itu, untuk mengendalikan narasi yang mereka inginkan, Israel juga menargetkan jurnalis, jaringan seluler, infrastruktur telekomunikasi dan memutus jaringan internet.
Selain itu juga berusaha untuk memperburuk krisis listrik.
Puluhan jurnalis tewas sejak serangan yang dilakukan dari tanggal 7 Oktober 2023.
Menara Hajji di Institution Street yang menjadi kantor jurnalis bermarkas juga menjadi salah satu target sasaran mereka.
Kepala Kantor Media Pemerintah Gaza, Salama Ma’arouf, menyatakan beberapa waktu yang lalu jika pihaknya berduka atas wafatnya rekan-rekan jurnalis.
Penargetan jurnalis disebutkan merupakan bagian dari upaya Israel untuk menghilangkan narasi Palestina ketika peristiwa terkini terjadi, serta menargetkan kantor pers dan rumah jurnalis.
Sebelum layanan internet Gaza menjadi target, Israel juga telah memutuskan saluran listrik yang memasok Jalur Gaza dari pihak Israel.
Ini menyebabkan Gaza mengalami pengurangan listrik sebesar 120 megawatt.
“Tindakan yang dilakukan Israel, baik yang menargetkan jurnalis secara langsun dengan menyerang, atau melalui internet dan saluran komunikasi, bertujuan untuk mengisolasi Gaza dari dunia luar,” kata Tahseen Alasttal yang merupakan Wakil Presiden Persatuan Jurnalis Palestina.
Dia menambahkan selain itu juga untuk menghentikan narasi Palestina agar rincian kejahatan buruk yang dilakukan terhadap warga Palestina tidak terungkap.
Baca Juga: Ikut Berduka, Umat Kristen Palestina di AS Tidak Rayakan Natal Mereka Tahun Ini
“Terdapat rencana Israel untuk melakukan kejahatan terhadap warga sipil dan ini disebutkan sejalan dengan keinginan mendesak mereka agar tidak ada liputan pers atau jurnalisme atau pemberitaan di lapangan,” ujarnya.
Dia menegaskan jika inilah yang diinginkan Israel, yakni untuk mengontrol sebagian besar informasi yang tepat dan terus menyebarkan narasi yang mereka inginkan ke seluruh dunia.
Mahmoud Al-Fara yang merupakan kepala hubungan masyarakat di kantor media Gaza menyampaikan jika Israel ingin menutup akses ke Gaza sehingga perhatian dunia tidak tertuju pada kekejaman yang dilakukan mereka. (*/Mey)