Perang Masih Belum Berakhir, Wanita Hamil di Palestina Menghadapi Mimpi Buruk Ganda

Ket. Foto : Wanita Hamil di Palestina Disebutkan Menghadapi Mimpi Buruk Ganda Akibat Perang (Foto/X/@UNRWA)
Ket. Foto : Wanita Hamil di Palestina Disebutkan Menghadapi Mimpi Buruk Ganda Akibat Perang (Foto/X/@UNRWA) Source: (Foto/X/@UNRWA)

Internasional, gemasulawesi – Serangan yang dilakukan Israel sejak awal Oktober lalu dan belum berhenti hingga kini serta perbatasan pergerakan di Jalur Gaza telah mengakibatkan kengerian dan penderitaan yang bagi wanita yang sedang hamil di Palestina.

Salah satu ibu hamil yang kandungannya menginjak usia 7 bulan, Noor Odeh, menyatakan jika hal ini mengerikan karena para ibu hamil terjebak dengan jiwa-jiwa tidak berdosa di dalam diri mereka dan tidak mengetahui nasib mereka.

Agresi Israel ini juga telah menyebabkan wanita hamil di Gaza dan Palestina telah kehilangan apa yang seharusnya mereka dapatkan, seperti persyaratan dasar dan perlindungan kesehatan ibu.

Baca Juga: Genosida, Pakar Sebut Propaganda Penjajah Israel Tidak Dapat Mengabaikan Kenyataan Pahit Nakba

Noor yang telah pindah dari rumahnya yang terletak di Gaza utara ke Khan Younis menyebutkan jika dia kelelahan.

“Baik itu mental ataupun fisik,kami menderita, dan kami juga takut dengan bayi kami yang belum lahir,” katanya.

Dia menambahkan jika mereka meninggalkan rumah mereka di Utara dan kemudian pindah ke selatan seperti yang diinstruksikan Israel lewat selebaran-selebaran mereka, namun, mereka masih hidup dalam ketakutan setiap harinya dengan semakin intensifnya pemboman dari Israel.

Baca Juga: Kembali Melakukan Agresi Setelah 2 Tahun, Ini Jumlah Kerugian yang Diderita Gaza Saat Perang Tahun 2021 Lalu

Diketahui jika sebelumnya, Israel telah memberitahu penduduk di Jalur Gaza utara untuk pindah ke selatan untuk menjamin keselamatan dan keamanan mereka selama operasi militer melawan Hamas.

Noor menyampaikan jika dokter kandungannya juga telah dipindahkan dan sangat sulit berkomunikasi dengannya untuk meminta nasihat medis serta berkonsultasi seperti biasanya.

“Dengan kurangnya akses terhadap persalinan, layanan kesehatan membuat saya bertanya-tanya apakah kehamilan saya akan berhasil dilanjutkan,” akunya.

Baca Juga: Stok Makanan Nyaris Tak Ada, Warga Gaza Dilaporkan Sampai Harus Menggali Bahan Makanan dari Balik Reruntuhan Bangunan

UNFPA memperkirakan terdapat sekitar 50.000 perempuan hamil di Gaza dan diperkirakan sekitar 5.000 diantaranya akan melahirkan di bulan November 2023 lalu.

Sepanjang perang yang terus berlanjut, kaum perempuan di Gaza dihadapkan pada perjuangan berat mulai dari kurangnya akses terhadap fasilitas persalinan dan perawatan ibu yang aman sehingga menghadapi terbatasnya sumber daya penyelamat jiwa.

“ Ini adalah situasi bencana bagi banyak wanita hamil disini karena puluhan orang melahirkan beberapa minggu lebih cepat dari jadwal mereka, banyak yang keguguran dan banyak juga yang terbunuh, termasuk dengan bayi mereka yang belum lahir,” jelas salah satu bidan Palestina, Haneen Ashour. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Tewaskan Ilmuwan Terkemuka Dunia Asal Gaza, Penjajah Israel Disebut Juga Berupaya Menghapus Ingatan Upaya Intelektual

Dengan terbunuhnya ilmuwan terkemuka dunia asal Gaza, Israel disebut juga berusaha menghapus ingatan akan upaya intelektual.

Menyedihkan, Ini Mengapa Publik Dunia Tidak Dapat Abai Penargetan Penjajah Israel terhadap Warga Kristen Palestina

Berikut ini merupakan alasan kenapa penargetan Israel terhadap umat Kristen Palestina tidak dapat diabaikan oleh publik dunia.

Perluas Serangan Darat, Ini Deretan Bangunan Milik Warga Sipil di Gaza Selatan yang Dihancurkan Israel

Berikut ini jajaran bangunan-bangunan sipil yang dihancurkan oleh Israel di wilayah Gaza selatan, Palestina.

Ikut Menjadi Korban, Pakar Sebut Penjajah Israel yang Harus Berhenti Mencuci Otak Kaum Anak dan Bukan Palestina

Seorang pakar menyatakan jika Israel-lah yang harus berhenti untuk mencuci otak anak-anak dan bukan Palestina.

Berita Terkini

wave

Skandal Nepotisme di Kantor Wakil Bupati Parimo: Proyek Rehab Diduga "Diatur" untuk Keponakan Sendiri

Aroma Nepotisme menguat paska teridentifikasi ponakan Wabup mengerjakan Rehab ruangan wakil bupati Parigi moutong.

Nama Wakapolda Terseret Isu Bekingi PETI di Parigi Moutong, Helmi: Kita So Suruh Tangkap

Nama Wakapolda Sulteng, Brigjen Pol Dr. Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf, S.I.K., M.H., dicatut dalam pusaran PETI di Parigi Moutong.

Kapolres Parigi Moutong AKBP Hendrawan Agustian: Kami Akan Turunkan Tim Menyisir PETI Desa Tombi

Kapolres Parigi Moutong, AKBP Hendrawan Agustian, sebut akan turunkan tim untuk menyisir PETI di Desa Tombi.

Buntut Dugaan Pungli di PETI Desa Tombi, Polres Parigi Moutong Akan Panggil BPD dan Pemerintah Desa Setempat

Dugaan Pungli pemerintah desa Tombi terhadap pelaku tambang ilegal mendapat respon Polres Parigi moutong.

Dugaan Pungutan Liar Pemerintah Desa pada Penambangan Ilegal di Desa Tombi Mencuat

Setelah Sipayo, Giliran Desa Tombi coba melegalkan pungutan terhadap pelaku tambang ilegal yang tertuang dalam berita acara berkop surat BPD


See All
; ;