Internasional, gemasulawesi – Baru-baru ini, seorang pensiunan Kolonel Yordania dan pakar militer, Mohamed Al-Muqbala, menyatakan jika rencana Israel untuk membanjiri terowongan perlawanan di Jalur Gaza dengan air laut adalah bagian dari taktik perang psikologis.
Pakar militer Mohamed Al-Muqbala juga menyebutkan jika rencana mengenai terowongan Hamas tersebut tidak realistis.
Dalam wawancara terbarunya dengan sebuah media, Mohamed Al-Muqbala menyampaikan jika pasukan pendudukan Israel terlibat dalam perang psikologis melawan perlawanan dari rakyat Gaza.
“Mereka terus-menerus mendiskusikan rencana dan alat yang dapat digunakan untuk menetralisir efektivitas terowongan, melemahkan perlawanan dan melemahkan dukungan rakyat,” katanya.
Al-Muqbala juga menambahkan selama 2 bulan terakhir, pendudukan Israel tidak dapat menemukan pintu masuk terowongan utama, meskipun mereka memiliki perangkat yang sensitif.
“Yang mereka temukan hanya pintu masuk terowongan sekunder, yang seringkali berisi jebakan,” ujarnya.
Baca Juga: Rakyat Palestina Alami Dehidrasi, Pendudukan Israel Atas Perairan Gaza
Menurutnya, rencana dan pembicaraan pendudukan sebelumnya tentang memompa gas ke dalam terowongana untuk membunuh pejuang Hamas lebih mudah bagi mereka daripada menggunakan air.
“Namun, selama 2 bulan ini Israel tidak melakukan apa-apa karena mereka tidak mengetahui kenyataan dari terowongan tersebut yang tidak terhubung,” tandasnya.
Sebelumnya, publik sempat dikejutkan dengan rencana Israel untuk membanjiri terowongan yang dibangun di bawah Jalur Gaza oleh Hamas dengan air laut dari Laut Mediterania.
Baca Juga: Rentan dan Terpapar, Penyandang Disabilitas Disebut Seolah Hadapi Hukuman Mati di Gaza Karena Perang
IDF menempatkan 5 pompa air besar di dekat kamp pengungsi Al-Shati di Kota Gaza bulan lalu dengan tujuan untuk membanjiri terowongan dengan menyalurkan ribuan meter kubik air per jam ke dalamnya.
Israel juga menyalahkan Hamas karena membahayakan warga sipil dengan beroperasi dari wilayah sipil, termasuk di terowongan yang hanya dapat dihancurkan oleh bom besar.
Tetapi, Hamas membantah hal ini.
“Kami tidak yakin seberapa sukses pemompaan ini karena tidak ada yang mengetahui detail terowongan dan tanah di sekitarnya,” aku salah seorang sumber yang tidak disebutkan namanya.
Dia melanjutkan tidak mungkin untuk mengetahui apakah cara ini akan efektif karena tidak tahu bagaimana air laut akan mengalir melalui terowongan yang belum pernah dilalui orang sebelumnya. (*/Mey)