Internasional, gemasulawesi – Beberapa waktu yang lalu, tidak lama setelah perang dimulai, warga Gaza dari berbagai latar belakang politik dan juga lapisan masyarakat berkumpul di salah satu rumah warga di Khan Younis yang putranya terdampar di pantai di Turki.
Sebelumnya, jenazah lain yang juga merupakan tetangga salah satu warga tersebut juga diketahui ditemukan meninggal di pantai Turki.
Menurut laporan, keduanya sebelumnya menaiki perahu yang tidak layak untuk berlayar dan tidak memiliki kompas dari Bodrum, Turki, dengan 9 warga Gaza lainnya dengan harapan dapat mencapai Pulau Kos, Yunani, dan mengajukan permohonan suaka.
Baca Juga: Rakyat Palestina Alami Dehidrasi, Pendudukan Israel Atas Perairan Gaza
Kapal mereka terbalik di tengah jalan dan para penumpangnya terdampar di laut berjuang untuk hidup hingga 3 hari mereka tenggelam dengan sisanya ditangkap oleh otoritas Turki.
Masyarakat Gaza dikejutkan dengan rekaman audio singkat dari salah satu korban yang selamat, Yahia Barbakh.
Dengan suara sedih dan juga panik, dia menceritakan kepada ibunya bagaimana mereka tenggelam di laut selama 2 jam dan selama itu, dia tidak berdaya menyaksikan tetangga dan temannya meninggal di depan matanya.
Baca Juga: Rentan dan Terpapar, Penyandang Disabilitas Disebut Seolah Hadapi Hukuman Mati di Gaza Karena Perang
Meskipun mereka mereka merupakan kelompok masyarakat yang paling berpendidikan tinggi di kawasan ini, generasi muda Gaza tidak memiliki masa depan dan tidak dapat bekerja akibat pengepungan Israel yang kejam selama 15 tahun terakhir ini.
Tingkat pengangguran di Gaza termasuk yang tertinggi di dunia, selain itu, kemiskinan di Gaza juga menunjukkan bencana kemanusiaan, dimana sekitar 80% penduduknya bergantung pada bantuan.
Daftar panjang krisis yang lainnya adalah termasuk dengan kekurangan listrik selama lebih dari setengah hari, tingkat kontaminasi air yang tinggi, belum lagi resiko kehilangan nyawa setiap saat.
“Itulah sebabnya para pemuda Gaza benar-benar mati-matian untuk melarikan diri dari blokade kejam yang dilakukan Israel yang mengubah daerah mereka menjadi daerah kumuh yang tidak dapat dihuni,” kata salah satu pakar yang tidak disebutkan namanya.
Ketika pemerintah Israel mengabaikan kelangsungan hidup Gaza, pilihan yang tersisa bagi generasi mudanya adalah tenggelam di laut atau tenggelam dalam hutang, keputusasaan, kebutuhan dan keinginan. (*/Mey)