Nasional, gemasulawesi - Pegiat media sosial, Said Didu, baru-baru ini menyampaikan pesan terbuka kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Melalui unggahan di akun X pribadinya, @msaid_didu, pada Jumat 4 April 2025, Said mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi yang tengah dihadapi oleh bangsa Indonesia.
Ia menilai bahwa saat ini negara sedang menghadapi tantangan besar yang tidak bisa diabaikan begitu saja oleh pemimpin negara.
Dalam cuitan tersebut, Said menyebutkan bahwa Indonesia sedang dan akan menghadapi permasalahan berat.
Namun, ia tidak menyampaikan secara eksplisit masalah yang dimaksud, apakah berkaitan dengan kondisi ekonomi, politik, atau hal lainnya yang tengah berkembang di masyarakat.
Meskipun demikian, pesan yang disampaikannya terkesan sangat serius dan sarat akan harapan terhadap kepemimpinan Prabowo di masa mendatang.
"Bapak Presiden @prabowo yth, Negara dan Rakyat sedang dan akan hadapi permasalahan berat," tulis Said Didu dalam cuitannya yang langsung ditujukan kepada Presiden RI.
Dalam rangka mencari solusi atas permasalahan tersebut, Said pun menyampaikan dua saran penting kepada Presiden Prabowo.
Saran pertama, ia meminta agar Prabowo melaksanakan apa yang sudah tertulis dalam buku Paradoks Indonesia, yakni sebuah karya tulis Prabowo sendiri yang menggambarkan berbagai tantangan dan solusi strategis dalam membangun Indonesia.
Said menilai bahwa buku tersebut berisi gagasan-gagasan kuat yang apabila diterapkan, bisa menjadi jawaban atas krisis yang tengah dihadapi negara.
Selain itu, saran kedua yang disampaikan Said Didu adalah agar Presiden Prabowo segera melepaskan diri dari keterkaitannya dengan Presiden sebelumnya, Joko Widodo, serta kelompok oligarki yang menurutnya masih membelenggu arah kebijakan nasional.
Ia menegaskan bahwa Prabowo harus menjadi dirinya sendiri sebagai pemimpin bangsa yang independen dan berani mengambil langkah tegas tanpa tekanan dari pihak mana pun.
"Saran solusi: 1) laksanakan yg Bapak sdh tulis dlm buku Paradoks Indonesia. 2) jadi diri sendiri yg bebas dari Jokowi dan Oligarki." lanjut cuitan Said Didu yang langsung mengundang perhatian publik di media sosial.
Pernyataan Said Didu ini mendapat berbagai tanggapan dari warganet. Sebagian besar menilai bahwa kondisi pemerintahan saat ini memang menunjukkan banyak kejanggalan dan kebijakan yang tidak mengarah pada penyelesaian akar masalah bangsa.
Mereka menilai bahwa Presiden Prabowo tampak belum sepenuhnya bebas dari pengaruh pemerintahan sebelumnya, yang dinilai masih mewarnai berbagai kebijakan strategis.
"Sulit mengharapkan dr presiden yg kemungkinan jg tersandera kasus, makin kesini, kebijakannya makin ngawur, tidak fokus (dan tidak menaruh prioritas) pada solusi permasalahan bangsa." tulis akun @dew*** dalam balasan atas cuitan Said Didu.
Respon-respon seperti ini menunjukkan bahwa sebagian masyarakat masih menunggu langkah konkret dari Presiden Prabowo, terutama dalam menjawab berbagai permasalahan bangsa secara nyata dan tidak terkesan hanya melanjutkan kebijakan lama. (*/Risco)