Nilai Ada Regulasi Penghambat Investasi di Indonesia, Luhut Binsar dan Menko Airlangga Bentuk Tim Kajian Khusus

Potret Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan yang baru-baru ini bentuk tim kajian khusus bersama Menko Airlangga
Potret Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan yang baru-baru ini bentuk tim kajian khusus bersama Menko Airlangga Source: (Foto/Instagram/@luhut.pandjaitan)

Nasional, gemasulawesi - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membentuk tim kajian khusus untuk mengevaluasi regulasi yang berpotensi menghambat investasi di Indonesia.

Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif dan menarik bagi investor domestik maupun internasional.

Menurut Luhut, dirinya bersama Menko Airlangga menyadari bahwa ada beberapa regulasi yang saat ini dianggap sebagai penghambat masuknya investasi.

Oleh karena itu, mereka akan mengusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk menghapus regulasi yang dinilai tidak relevan lagi atau justru memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga:
Soroti Ifan Seventeen yang Diangkat Jadi Dirut PT PFN, Denny Siregar: Emang Pernah Jadi Produser Apa ya?

Langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses investasi serta mendukung perekonomian nasional.

"Kami (Luhut dan Menko Airlangga) bersepakat untuk membentuk tim kajian khusus yang akan mengevaluasi berbagai regulasi yang berpotensi menghambat masuknya investasi ke Indonesia," jelas Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta pada Rabu 12 Maret 2025.

Keputusan pembentukan tim kajian khusus ini merupakan hasil dari pertemuan antara Dewan Ekonomi Nasional (DEN) dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Kedua pihak sepakat bahwa sinergi yang lebih erat antara mereka diperlukan untuk memastikan arah kebijakan ekonomi tetap terkoordinasi dengan baik.

Lebih lanjut, Luhut menjelaskan bahwa tim ini akan bekerja selama seminggu, dengan target menghasilkan rekomendasi dalam satu minggu.

Ia berharap hasil kajian ini dapat segera diterapkan untuk membantu memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia dalam waktu dekat.

"Jadi, nanti ada tim yang bekerja mulai besok selama seminggu. Dengan begitu, ekonomi bisa lebih bagus," sambung Luhut.

Pembentukan tim ini juga sejalan dengan visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi melalui peningkatan investasi.

Pemerintah ingin menciptakan regulasi yang lebih fleksibel dan adaptif agar tidak menghambat masuknya modal asing maupun investasi dari dalam negeri.

Selain itu, keberadaan tim kajian ini juga diharapkan mampu mengidentifikasi hambatan-hambatan lain di sektor ekonomi yang selama ini menjadi tantangan bagi para pelaku usaha.

Dengan demikian, pemerintah dapat mengambil langkah-langkah strategis yang lebih tepat sasaran dalam memperbaiki kebijakan ekonomi nasional.

Meski demikian, wacana penghapusan regulasi tertentu tentu masih perlu dikaji lebih dalam.

Beberapa pihak menilai bahwa penyederhanaan regulasi harus tetap memperhatikan aspek perlindungan terhadap tenaga kerja, lingkungan, dan kepentingan nasional.

Oleh sebab itu, hasil kajian dari tim khusus ini akan menjadi pertimbangan utama dalam menentukan kebijakan selanjutnya. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Soroti Ifan Seventeen yang Diangkat Jadi Dirut PT PFN, Denny Siregar: Emang Pernah Jadi Produser Apa ya?

Begini reaksi dari pegiat medsos Denny Siregar usai mengetahui kabar bahwa Ifan Seventeen diangkat jadi dirut PT PFN

Menhan Sjafrie Soal Posisi Letkol Teddy usai Revisi UU TNI Minta Prajurit Harus Pensiun saat Menjabat di Kementerian

Begini kata Menhan Sjafrie mengenai posisi Letkol Teddy Indra Wijaya setelah revisi UU TNI minta prajurit aktif di Kementerian untuk pensiun

Telusuri Kasus Penjualan Minyakita yang Tak Sesuai Takaran, Polisi Amankan Satu Tersangka di Depok, Begini Perannya

Begini hasil penelusuran pihak kepolisian terkait kasus penjualan Minyakita yang tidak sesuai dengan takaran resmi

Heboh Ada Mobil usai Beli Pertamax Campur Air di SPBU Pucangsawit Solo, Susi Pudjiastuti: Ini Jahat Sekali

Susi Pudjiastuti menyoroti adanya kabar mobil yang mogok setelah mengisi Pertamax bercampur air di salah satu SPBU di Solo

Kemendagri Sebut PSU Pilkada 2024 Bakal Habiskan Rp 719 Miliar, 12 Persen Lebih Anggaran untuk Keperluan Polri

Mendagri RI Tito Karnavian membeberkan jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk menggelar PSU Pilkada 2024 di 24 daerah

Berita Terkini

wave

Pemulangan Jenazah Staf KBRI Lima Zetro Leonardo Purba dan Peninjauan Perlindungan Diplomat RI

Jenazah Zetro Leonardo Purba akan dipulangkan ke Indonesia, sementara Kemlu evaluasi perlindungan diplomat di luar negeri.

Perum Bulog Percepat Penyaluran Beras SPHP untuk Stabilkan Harga dan Ketersediaan Pangan

Bulog menyalurkan beras SPHP secara masif, menjaga harga tetap stabil, dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

Pemkab Bantul Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Setelah Temuan Ulat dan Jangkrik

Pemkab Bantul melakukan evaluasi dan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan MBG bagi siswa.

Lapas Kediri Cabut Hak Narapidana Pelaku Asusila, Korban Dipaksa Telan Benda Asing

Lapas Kediri menindak tegas napi pelaku asusila dengan mencabut haknya, korban dipaksa menelan benda asing, kasus dilaporkan.

Kopdeskel Merah Putih Jadi Kompensasi Pemotongan TKD, Pemerintah Siapkan Skema Rp16 Triliun

Pemerintah luncurkan Kopdeskel Merah Putih sebagai kompensasi pemotongan TKD, didukung dana SAL Rp16 triliun melalui bank Himbara.


See All
; ;