Nasional, gemasulawesi – Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, mengungkapkan apresiasinya untuk Papua Nugini karena telah membangun hubungan yang kuat dengan Indonesia.
Menurut Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, sebagai tetangga yang paling dekat di Pasifik, Papua Nugini merupakan mitra yang penting Indonesia dalam keterlibatannya dengan saudara-saudaranya di Pasifik.
Lebih lanjut, Menteri Luar Negeri juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya untuk kepemimpinan Perdana Menteri Papua Nugini, Marape dan Menteri Luar Negeri Papua Nugini, Justin Tkatchenko, dalam membangun hubungan yang kuat tersebut.
Dalam pernyataannya kemarin, 9 Mei 2024, Indonesia memiliki komitmen untuk bekerja sama dengan Melanesian Spearhead Group )MSG) atau Kelompok Negara-Negara Melanesia dan Pacific Islands Forum atau Forum Negara-Negara Kepulauan Pasifik.
“Semua itu adalah untuk memperkuat kapasitias kedua organisasi,” ujarnya.
Retno menyampaikan pihaknya memberikan apresiasinya untuk pemerintah Papua Nugini untuk komitmen teguhnya dalam mendukung keterlibatan Indonesia dalam PIF dan MSF.
Retno juga memaparkan untuk mempersiapkan negara-negara Pasifik dalam menghadapi tantangan bersama, pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia telah melakukan sejumlah komponen termasuk dengan perubahan iklim dan juga pengelolaan perikanan.
“Kementerian Luar Negeri juga melakukan penandatanganan 2 perjanjian, yaitu mengenai kerangka kerja pengembangan dan kerja sama teknis dan berkaitan dengan pelatihan dan pengembangan kapasitas untuk diplomat,” katanya.
Diketahui jika sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, juga sempat mengundang Menteri Luar Negeri Gambia, Mamadou Tangara, untuk hadir dalam Forum Indonesia-Afrika atau IAF ke-2 di Bali pada bulan September 2024.
Menlu juga menandatangani perjanjian bebas visa dengan Menlu Gambia untuk pemegang paspor dinas dan paspor diplomatik.
Retno menambahkan jika dia juga melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Gambia.
Dalam kunjungannya itu, Retno Marsudi membahas komitmen dari kedua negara untuk meningkatkan kerja sama ekonomi.
“Nilai perdagangan dengan Gambia di tahun 2023 mencapai 64,2 juta dolar AS, dimana Indonesia mengalami surplus 56,2 juta dolar AS,” terangnya. (*/Mey)