Nasional, gemasulawesi – Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menegaskan berkomitmen untuk terus meningkatkan perlindungan untuk para pekerja migran Indonesia yang berada di Makau.
Dalam keterangan tertulisnya pada hari ini, 9 Mei 2024, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengatakan dia berharap kunjungan kerja kali ini dapat memperkuat diplomasi di bidang ketenagakerjaan antara pemerintah RI dengan pemerintah Makau dan Hong Kong.
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menyampaikan peningkatan perlindungan untuk para pekerja migran di Makau memiliki nilai yang sangat penting.
Hal itu, menurutnya, dikarenakan Makau merupakan salah satu tujuan penempatan favorit untuk pekerja migran yang berasal dari Indonesia.
“Per Maret 2024, Kementerian Ketenagakerjaan mencatat sebanyak 6.501 pekerja migran Indonesia bekerja di berbagai sektor yang ada di Makau,” katanya.
Dia menambahkan jika sektor-sektor yang dimaksudkannya seperti perhotelan, real estate, persewaan dan kegiatan bisnis, rekreasi, permainan, budaya dan yang lainnya.
Dalam kesempatan kunjungan kerjanya ke Makau tersebut, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, meminta dukungan dari Ketua Eksekutif Makau berkaitan dengan peningkatan perlindungan pekerja migran Indonesia di Makau.
Dikabarkan selain bertemu dengan Chief Executive of Macau untuk membahas perlindungan pekerja migran, Menaker juga dijadwalkan akan menghadiri Business Matching untuk para pekerja migran di Hong Kong.
Selain itu, agenda lainnya Menaker adalah melakukan sosialisasi informasi pasar kerja dan program jaminan sosial ketenagakerjaan untuk pekerja migran Indonesia.
Sebelumnya, Ida Fauziyah juga mengatakan jika pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan dan Austria mempererat kerja sama dengan melalui bantuan peningkatan kompetensi tenaga kerja yang diadakan di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Makassar.
“Peluncuran yang sama akan dilangsungkan di BBPVP Banyuwangi pada bulan September nanti,” ujarnya.
Menurutnya, pengembangan BLK Maritim ini disiapkan untuk mengembangkan pekerja yang mampu untuk menjawab tantangan kerja yang dibangun antara pemerintah Indonesia dengan Austria.
“Melalui BLK Maritim ini, kami ingin mendorong prioritas pengembangan di sektor maritim,” terangnya. (*/Mey)