Nasional, gemasulawesi – Kemarin, tanggal 12 Februari 2024, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, diketahui meninjau langsung lokasi perbaikan tanggul Sungai Wulan yang jebol di Demak, Jawa Tengah.
Diketahui jika tanggul yang jebol tersebut menyebabkan Demak mengalami banjir yang dilaporkan belum juga surut hingga sekarang dan menyebabkan banyak warga setempat harus mengungsi.
Dalam kunjungannya tersebut, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengungkapkan jika untuk perbaikan tanggul yang jebol tersebut, sekitar 5 alat berat dikerahkan dengan ditambah 12 truk pompa air.
Selain itu, upaya lainnya yang dilakukan adalah dengan mengalihkan arus sungai.
“Untuk target perbaikan tanggul selesai adalah sekitar 3 hari ke depan,” katanya.
Diketahui jika pemerintah setempat juga mengatur aliran sungai dengan melakukan penutupan pada pintu air dari Waduk Kedungombo.
Pemerintah Kabupaten Demak juga mengurangi aliran pintu air yang menuju ke Sungai Wulan dengan membukanya ke arah Sungai Juana.
“Jadi ini adalah water management,” ujarnya.
Menurut Basuki, 12 truk pompa air yang diterjunkan juga bertujuan untuk mengurangi debit air banjir untuk wilayah Demak.
Baca Juga:
Masa Tenang, Bawaslu Minta Masyarakat Melaporkan Jika Ada Politik Uang
“Meskipun debit air sebenarnya relatif kecil, namun, ini dilakukan dengan harapan dapat mempercepat penutupan tanggul,” jelasnya.
Disebutkan Basuki Hadimuljono jika Kementerian PUPR memiliki rencana untuk melakukan normalisasi Sungai Wulan pada bulan April 2024 yang dilakukan untuk penanganan jangka panjang.
Di sisi lain, mengingat banjir yang masih menggenangi beberapa wilayah di Kabupaten Demak, KPU Jawa Tengah dilaporkan membuat rencana pemungutan suara susulan untuk daerah yang masih terdampak banjir.
Menurut laporan, untuk penundaan pemungutan suara digelar maksimal 10 hari setelah tanggal 14 Februari 2024 yang menjadi hari H voting day.
“Meski ada 4 desa yang tidak terkena banjir, namun, sangat tidak mungkin untuk dilakukan pemilu pada tanggal 14 Februari 2024,” terang Handi Tri Ujiono yang merupakan Ketua KPU Jawa Tengah.
Handi menyampaikan jika dari 180 TPS yang ada di Kecamatan Karanganyar, sekitar 123 TPS terdampak banjir.
“60 TPS lainnya yang berada di 4 desa yang tidak terkena banjir digunakan untuk tempat pengungsian,” paparnya. (*/Mey)