Nasional, gemasulawesi – Dalam keterangannya kemarin, tanggal 12 Februari 2024, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyatakan jika pihaknya menargetkan dan mengharapkan jika harga beras akan turun dan stabil saat memasuki bulan Maret 2024.
Sementara itu, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengatakan jika produksi beras juga diperkirakan akan mencapai 3,5 juta ton.
Sebelumnya, Aprindo yang merupakan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, menyebutkan jika peritel terpaksa menjual beras dengan harga yang ekbih tinggi dari biasanya.
Roy N Mandey yang merupakan ketua umum Aprindo menerangkan jika sejak sepekan terakhir ini, para produsen telah menaikkan harga beli untuk beras dari 20 hingga 35% di atas harga eceran tertinggi atau HET.
“Kondisi tersebutlah yang memaksa para peritel untuk menaikkan harga jual beras,” katanya.
Roy juga mengungkapkan jika para peritel saat ini juga mulai sulit untuk mendapatkan suplai beras untuk tipe premium lokal untuk kemasan 5 kg.
“Ini dikarenakan masa panen diprediksi baru akan terjadi pada pertengahan bulan Maret 2024,” jelasnya.
Penyebab kelangkaan dan juga tingginya harga dari komoditas beras adalah belum masuknya beras stabilisasi pasokan dan harga pangan atau SPHP tipe medium yang dilaporkan diimpor oleh pemerintah.
Kepala Bapanas menekankan jika menanggapi keluhan yang dikeluarkan berbagai lapisan masyarakat, pihaknya telah berupaya menekan harga beras dengan melakukan koordinasi dengan para peritel beras.
“Saya bersama dengan Bulog dan juga peritel-peritel membahas tentang ini semua,” ucapnya.
Diketahui jika di hari Senin, tanggal 12 Februari 2o24, harga beberapa bahan pokok dilaporkan kembali meroket.
Untuk beras medium, harganya telah mendekati Rp 14.000 per kilogram, sementara itu, untuk beras tipe premium telah mendekati angka Rp 16.000/kg.
Di hari Senin seminggu yang lalu, tanggal 5 Februari 2024, harga beras premium masih di angka Rp 15.500/kg dan untuk beras medium Rp 13.620/kg.
Dilaporkan jika harga-harga tersebut telah melebihi HET yang ditetapkan oleh pemerintah sebelumnya, yakni sekitar Rp 10.900-Rp 11.800/kg untuk beras tipe medium.
Sementara itu, Rp 13.900-Rp 14.800/kg untuk beras tipe premium yang tergantung dengan zona masing-masing. (*/Mey)