Nasional, gemasulawesi – Pada tanggal 12 Februari 2024, banjir yang melanda Demak, Jawa Tengah, diketahui telah memasuki hari kelima dan masih belum menunjukkan tanda-tanda surut.
Diketahui jika sebelumnya dilaporkan jika banjir di Demak tersebut dikarenakan tanggul Sungai Wulan yang jebol.
Banjir tersebut diketahui merendam 38 desa yang berada di Demak yang terletak di 7 kecamatan.
Baca Juga:
Selesai Kampanye, Mahfud MD Dilaporkan Masih Beribadah Umrah dengan Mantan Staf Khususnya
Dilaporkan jika banjir menyebabkan jalan pantura Demak-Kudus masih lumpuh total sejak beberapa waktu yang lalu.
Selain itu, ketinggian air yang menggenang dikabarkan mencapai 1 meter.
Karena banjir, sekitar 21 ribu warga harus mengungsi di 60 lokasi yang disediakan yang berada di Demak hingga ke Kudus.
Baca Juga:
Timbulkan Kerawanan Sosial, Bawaslu Sebut Intimidasi Jadi Perhatian dalam Pemilu 2024
Salah satu faktor yang memperparah banjir, yakni peningkatan debit air di Sungai Wulan yang mengakibatkan debit air di pemukiman ikut meningkat.
BPBD Demak mencatat hingga tanggal 11 Februari 2024 pada pukul 18.00 WIB, jumlah korban akibat banjir sekitar 75.667.
Menurut BPBD, sekitar 21.197 memilih untuk mengungsi di 60 titik pengungsian yang disediakan.
Baca Juga:
Diduga Manfaatkan Kekuasaannya, Presiden Jokowi Didesak Segera Copot Kepala BP2MI
Diketahui jika tanggul yang jebol berlokasi di batas kota yang disebutkan mempercepat proses evakuasi yang dilakukan ke wilayah Kudus.
Salah satu warga Demak, Suhadi yang merupakan warga Desa Karanganyar, mengatakan jika di hari kelima banjir masih melanda daerah pemukimannya.
“2 hari sebelumnya, air sempat surut, namun, karena peningkatan debit air dari Sungai Wulan, air kembali naik,” katanya.
Suhadi menerangkan jika di hari pertama banjir, air hingga mencapai genting atap, tetapi, kini air telah menurun menjadi sekitar 1 meter.
Suhadi mengungkapkan jika seluruh anggota keluarganya selamat dari banjir dan berhasil dievakuasi ke tempat yang aman setelah menunggu selama beberapa jam lamanya di atas genting rumah.
Dilaporkan jika sejumlah pihak terus berusaha menangani banjir dengan melakukan berbagai upaya, seperti menggunakan pompa air.
Selain itu, penambalan tanggul darurat juga dilakukan di titik jebol yang dikerjakan pada siang dan juga malam. (*/Mey)