Didalami Lewat Pemeriksaan 2 Saksi, KPK Duga Terdapat Aliran Uang Korupsi Pengadaan APD Covid 19 ke Berbagai Pihak

Ket. Foto: KPK Menyatakan Mereka Mengendus Terdapat Aliran Uang Korupsi Pengadaan APD Covid 19 ke Berbagai Pihak
Ket. Foto: KPK Menyatakan Mereka Mengendus Terdapat Aliran Uang Korupsi Pengadaan APD Covid 19 ke Berbagai Pihak Source: (Foto/GMaps/Yuwanto Joe)

Nasional, gemasulawesi – Dalam keterangannya hari ini, tanggal 12 Februari 2024, juru bicara KPK, Ali Fikri, mengungkapkan jika KPK mengendus dan menduga jika terdapat aliran uang hasil korupsi pengadaan APD Covid 19 ke berbagai pihak.

Menurut Ali Fikri, dugaan KPK tersebut diperoleh setelah sebelumnya mendalami dan melakukan pemeriksaan terhadap 2 orang saksi yang dilakukan hari Rabu pekan lalu, tanggal 7 Februari 2024.

Diketahui jika pemeriksaan yang dilakukan KPK tersebut berkaitan dengan penyidikan dugaan korupsi pengadaan APD Covid 19.

Baca Juga:
Kembali Erupsi Pagi Tadi, Gunung Semeru Keluarkan Abu Vulkanik dengan Tinggi 800 Meter dari Pusat Kawah

Laporan menyatakan jika kedua saksi yang diperiksa KPK tersebut adalah Budi Sylvana yang merupakan PPK atau pejabat pembuat komitmen di Pusat Krisis Kesehatan untuk rentang waktu tanggal 28 Maret hingga bulan September 2020, serta Pius Rahardjo.

Pius Rahardjo dilaporan merupakan Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai X KPPBC Tipe Madya Pabean B di Bogor tahun 2020 yang juga adalah Kepala Seksi Evaluasi dan Harmonisasi Kebijakan Fasilitas Pertambangan Ditjen Bea Cukai Kemenkeu dari bulan Januari 2022 hingga sekarang.

Ali memaparkan jika kedua saksi tersebut hadir untuk pemeriksaan.

Baca Juga:
Terkait dengan Kasus Harun Masiku, Sidang Gugatan Pra Peradilan MAKI terhadap KPK Digelar Hari Ini

“Yang dikonfimasi oleh tim penyidik KPK diantaranya adalah besaran anggaran untuk pengadaan APD Covid 19 di Kementerian Kesehatan dan kaitan hitungan pos,” katanya.

Ali menambahkan jika untuk kasus pengadaan APD Covid 19, KPK mengendus adanya kerugian yang diderita negara yang nilainya mencapai ratusan milyar rupiah.

“Oleh karena itu, dugaan aliran uang yang dinikmati sejumlah pihak menjadi salah satu materi yang didalami oleh KPK melalui pemeriksaan 2 orang saksi tersebut,” terangnya.

Baca Juga:
Terdapat Informasi Kapolri Tidak Netral dalam Pemilu 2024, Mabes Polri Tegaskan Itu Adalah Hoaks

Sebelumnya, Ali mengungkapkan jika kerugian sementara yang diderita negara dari hasil perhitungan sekitar 625 milyar rupiah.

“Namun, nilai kerugian tersebut belum final karena KPK masih menunggu hasil kalkulasi dari BPKP untuk mendapatkan nilai kerugian yang pasti untuk kasus ini,” jelasnya.

Diketahui jika KPK menyelidiki proyek pengadaan APD Covid 19 yang terjadi di Kementerian Kesehatan untuk tahun anggaran 2020 hingga 2022. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Libur Panjang Selesai, Lalu Lintas Tol Sekitar Jakarta Dilaporkan Mulai Padat Kembali

Menurut Jasa Marga, lalu lintas tol di sekitar Jakarta mulai kembali padat dikarenakan libur panjang selama 4 hari yang telah selesai.

Bersihkan APK, Bawaslu Kota Malang Gunakan Gerobak dan Berjalan Kaki

Menurut laporan, untuk membersihkan sampah-sampah APK, Bawaslu Kota Malang menggunakan gerobak dan juga berjalan kaki.

Banjir Masuki Hari Kelima, Jalur Pantura Antara Demak dengan Kudus Dikabarkan Masih Lumpuh Total

Menurut laporan, jalur pantura Demak-Kudus dikabarkan masih lumpuh total karena banjir yang kini memasuki hari kelima.

Selesai Kampanye, Mahfud MD Dilaporkan Masih Beribadah Umrah dengan Mantan Staf Khususnya

Mahfud MD dikabarkan mengisi masa tenang pemilu 2024 dengan melakukan ibadah umrah dengan para mantan staf khususnya.

Timbulkan Kerawanan Sosial, Bawaslu Sebut Intimidasi Jadi Perhatian dalam Pemilu 2024

Ketua Bawaslu menyatakan jika intimidasi menjadi perhatian pihaknya dalam pemilu 2024 karena berpotensi menjadi sumber kerawanan sosial.

Berita Terkini

wave

Misteri "Orang Besar" di Balik Gusti dan Ripay: Pungli PETI Karya Mandiri Berjalan Mulus?

Dua nama pengumpul fee 12 persen terhadap pelaku PETI di Desa Karya Mandiri hingga saat ini belum tersentuh hukum.

Skandal Nepotisme di Kantor Wakil Bupati Parimo: Proyek Rehab Diduga "Diatur" untuk Keponakan Sendiri

Aroma Nepotisme menguat paska teridentifikasi ponakan Wabup mengerjakan Rehab ruangan wakil bupati Parigi moutong.

Nama Wakapolda Terseret Isu Bekingi PETI di Parigi Moutong, Helmi: Kita So Suruh Tangkap

Nama Wakapolda Sulteng, Brigjen Pol Dr. Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf, S.I.K., M.H., dicatut dalam pusaran PETI di Parigi Moutong.

Kapolres Parigi Moutong AKBP Hendrawan Agustian: Kami Akan Turunkan Tim Menyisir PETI Desa Tombi

Kapolres Parigi Moutong, AKBP Hendrawan Agustian, sebut akan turunkan tim untuk menyisir PETI di Desa Tombi.

Buntut Dugaan Pungli di PETI Desa Tombi, Polres Parigi Moutong Akan Panggil BPD dan Pemerintah Desa Setempat

Dugaan Pungli pemerintah desa Tombi terhadap pelaku tambang ilegal mendapat respon Polres Parigi moutong.


See All
; ;