Kasus Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Wakil Ketua KPK Sebut Akan Jalin Koordinasi Lebih Lanjut dengan FBI

Ket. Foto: Wakil Ketua KPK Mengungkapkan Pihaknya Akan Melakukan Koordinasi Lebih Lanjut dengan FBI Terkait Kasus Dugaan Suap Perusahaan Jerman
Ket. Foto: Wakil Ketua KPK Mengungkapkan Pihaknya Akan Melakukan Koordinasi Lebih Lanjut dengan FBI Terkait Kasus Dugaan Suap Perusahaan Jerman Source: (Foto/GMaps/Rhoma)

Nasional, gemasulawesi – Kemarin, tanggal 16 Januari 2024, Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, mengungkapkan jika saat ini tim penyidik KPK telah berhasil mendapatkan sejumlah dokumen yang terkait dengan kasus dugaan suap perusahaan Jerman, SAP SE, yang dilakukan ke pejabat Indonesia.

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, menyatakan jika dokumen-dokumen yang dimiliki KPK tersebut saat ini sifatnya masih umum dan belum lebih mendetail tentang kasus dugaan suap perusahaan Jerman tersebut.

Menurut Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, oleh karena hal itu, maka, KPK akan menjalin koordinasi lebih lanjut dengan FBI dengan tujuan mendapatkan dokumen-dokumen yang lebih mendetail.

Baca Juga:
Antisipasi Kepadatan Lalu Lintas Idul Fitri, Pemerintah Dikabarkan Telah Mulai Proyek Penanggulangan Kemacetan

“Untuk dokumen-dokumen yang berhasil kami dapatkan, seperti misalnya dokumen persetujuan untuk perjanjian menunda tuntutan dan juga tentang ringkasan kasus,” katanya.

Alexander memaparkan untuk dokumen-dokumen yang lebih detail tersebut, FBI akan membuat surat yang ditujukan untuk KPK..

“Jika misalkan sejumlah dokumen tersebut akan dijadikan sebagai bukti di persidangan nantinya, KPK akan melakukan tindak lanjut dengan mekanisme MLA atau Mutual Legal Assistance,” jelasnya.

Baca Juga:
Sebelumnya Reses, Puan Akui Jadi Pihak yang Bertanggung Jawab Terkait Bolosnya Ratusan Anggota DPR di Rapat Paripurna

Terkait koordinasi yang dilakukan dengan FBI Amerika Serikat, Wakil Ketua KPK tersebut menegaskan hal tersebut perlu dilakukan agar KPK nantinya dapat memanfaatkan dokumen tersebut untuk proses yang lebih lanjut.

“Saya sendiri akan memastikan KPK akan melakukan pendalaman terhadap dugaan kasus suap perusahaan Jerman ini,” tekannya.

Diketahui jika awal mula kasus dugaan suap perusahaan Jerman ini pertama kali mencuat ke publik saat Departemen Kehakiman Amerika Serikat membeberkannya melalui sebuah webstite.

Baca Juga:
Berupa Letusan Asap Setinggi 1000 Meter, Gunung Semeru Kembali Erupsi Hari Ini

Disebutkan jika perusahaan Jerman, SAP, harusnya membayar sebanyak 220 juta USD terkait dengan investigasi yang dilakukan oleh FBI dan SEC.

Menurut situs tersebut, SAP diduga melakukan suap kepada pejabat Indonesia dan juga pejabat Afrika Selatan di tahun 2018 dan tahun 2015.

Suap itu ditujukan untuk kepentingan bisnis mereka di 2 negara tersebut.

Baca Juga:
Masih Belum Diisi, Anggota Komisi III DPR Usul Proses untuk Pengganti Firli Bahuri Dilakukan Melalui Pansel

Berdasarkan laporan, diduga jika pejabat di Indonesia yang menerima suap adalah pejabat yang ada di KKP dan BP3TI atau Bakti Kemenkominfo. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Masih Belum Ditemukan, Dewan Pengawas Sebut Tim Penyidik KPK hingga Berangkat ke Filipina untuk Cari Harun Masiku

Dewan Pengawas KPK menyatakan tim KPK hingga berangkat ke Filipina untuk mencari dan menangkap Harun Masiku.

Sebelumnya Jalani Masa Reses, DPR Gelar Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan III Hari Ini

DPR dikabarkan menggelar rapat paripurna untuk pembukaan masa persidangan III hari ini pukul 09.30 WIB di Senayan.

Jumlahnya 12, Kemenkop UKM Akan Kenakan Sanksi kepada Bank yang Minta Jaminan dalam Menyalurkan KUR

Kemenkop UKM mengungkapkan akan memberikan sanksi untuk 12 bank yang melanggar aturan karena meminta jaminan untuk penyaluran KUR.

Lakukan Survei, Dewan Pengawas Sebut Pegawai KPK Nilai Profesionalitas dan Integritas Lembaga Menurun di 2023

Dewan Pengawas KPK menyatakan lewat survei yang dilakukan, para pegawai KPK menilai profesionalitas dan integritas lembaga menurun di 2023.

Jadi Salah Satu Saksi Meringankan, Yusril Ihza Mahendra Sebut Bukti untuk Menjerat Firli Bahuri Belum Cukup

Pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra, menyatakan bukti untuk menjerat Firli Bahuri terkait dugaan pemerasan belum cukup.

Berita Terkini

wave

Banjir Terjang Badung, Satu Keluarga Hilang Terseret Arus

Satu keluarga hilang terseret banjir di Badung; tim SAR dan warga melakukan pencarian intensif di lokasi terdampak.

Ketika Rasa Cinta Berbenturan dengan Aturan Agama, Inilah Sinopsis Film Dilanjutkan Salah Disudahi Perih

Film Dilanjutkan Salah Disudahi Perih akan segera hadir di bioskop Indonesia, menceritakan drama percintaan yang emosional

Antisipasi Konflik, Polresta Ambon Dirikan Pos dan Gelar Patroli Gabungan

Polresta Ambon siagakan personel gabungan, dirikan pos, dan lakukan patroli untuk cegah konflik Kailolo-Kabauw meluas ke wilayah lain.

Dwiarso Budi Santiarto Terpilih Jadi Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Hakim Agung Dwiarso Budi Santiarto resmi terpilih sebagai Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial setelah unggul dalam dua putaran pemilihan.

Evakuasi Pekerja Terjebak di Tambang Grasberg Freeport Papua

PT Freeport menghentikan operasi sementara untuk mengevakuasi tujuh pekerja yang terjebak longsor di tambang bawah tanah Grasberg Papua.


See All
; ;