Nasional, gemasulawesi – Pada hari Kamis malam, tepatnya pukul 20.00 WIB, diketahui jika warga memindahkan sekitar 180 pengungsi Rohingya yang sebelumnya menempati tenda-tenda pengungsian di Pantai Gampong, Kabupaten Pidie, Aceh.
Warga memindahkan para pengungsi Rohingya tersebut ke halaman gedung DPRD Pide dengan menggunakan 3 truk.
Tidak hanya itu, dalam proses pemindahan para pengungsi Rohingya ini, sejumlah anggota dari pihak kepolisian dan anggota TNI juga tampak melakukan pengawalan.
Saat ditemui, Keuchik Gampong Batee Laweung, Zakaria, menyatakan jika pemindahan pengungsi Rohingya ini dilakukan karena warga setempat telah resah dengan beberapa orang pengungsi yang keluar dari tenda-tenda yang ditempati mereka di malam hari.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pidie, Muslim, membenarkan kabar tersebut.
Namun, Muslim juga menyebutkan jika para pengungsi Rohingya yang jumlahnya mencapai 180 orang tersebut tidak akan berada di sana dalam waktu lama dan akan direlokasi ke tempat lain.
Baca Juga: Firli Bahuri Mengundurkan Diri, MAKI Sebut Layak untuk Ditangkap dan Ditahan
Di sisi lain, para pengungsi Rohingya ini juga diketahui mendapatkan dari masyarakat Aceh karena dinilai meresahkan.
Selain itu, banyak pengguna internet yang juga menggaungkan berbagai sentimen negatif tentang pengungsi Rohingya.
Beberapa waktu yang lalu, warga Aceh bahkan sempat mengusir para pengungsi Rohingya yang datang ke wilayah mereka dengan menggunakan kapal.
UNHCR, badan PBB yang bertanggung jawab tentang pengungsi, mencatat hingga kini terdapat sekitar 1.608 total pengungsi Rohingya yang berada di Aceh.
Pelapor Khusus PBB untuk Situasi HAM di Myanmar, Tom Andrews, membeberkan banyak ujaran kebencian yang ditujukan untuk para pengungsi Rohingya di Indonesia.
Selain itu, menurutnya, informasi yang salah tentang mereka juga banyak beredar di Indonesia.
“Para pengungsi ini, mereka berada dalam kondisi yang putus asa dan juga tidak memiliki pilihan lain,” terangnya.
Andrews mengakui dia telah berbicara dengan beberapa pengungsi Rohingya dan sejumlah pengungsi mengatakan bagi mereka itu adalah masalah hidup dan mati,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Tom Andrews juga memuji langkah yang diambil pemerintah Indonesia yang memilih menerima para pengungsi Rohingya dan tidak mengusir mereka seperti yang dilakukan beberapa negara yang lain. (*/Mey)