Nasional, gemasulawesi – Pada tanggal 11 Desember 2023 hari ini, Presiden Jokowi diketahui meresmikan Stasiun Pompa Air Sentiong Ancol yang berada di Ancol, Jakarta Utara.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyatakan jika Stasiun Pompa Air Sentiong Ancol merupakan stasiun pompa terbesar yang ada di Indonesia.
Selain itu, Presiden Jokowi menyebutkan jika pembangunan Stasiun Pompa Sentiong Ancol juga telah menghabiskan anggaran yang besarnya mencapai 481 milyar rupiah.
Saat memberikan sambutannya, Presiden Jokowi mengungkapkan harapannya agar nantinya stasiun pompa ini dapat mengurangi banjir di 7 kecamatan yang terdapat di DKI Jakarta.
Menurut laporan, Pompa Air Sentiong dilengkapi dengan 5 pompa dengan kapasitas 10 meter kubik untuk setiap detiknya.
“Secara keseluruhan Pompa Air Sentiong berkapasitas 50 meter kubik per detiknya,” katanya.
Presiden Jokowi menuturkan jika pemerintah Indonesia telah menyelesaikan pembangunan 2 bendungan yang keduanya berada di kawasan hulu Sungai Ciliwung.
Baca Juga: Laporkan Kenaikan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta Sebut Kasus Covid 19 Bertambah 271 1 Pekan
Kedua bendungan tersebut masing-masing bernama Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi.
“Keduanya telah dapat mengurangi dampak banjir yang sering terjadi di Jakarta selain itu, Sodetan Ciliwung juga tinggal menyelesaikan pembangunannya yang tinggal 17 kilometer lagi,” ujarnya.
Jokowi mengungkapkan harapannya agar banjir di Jakarta dapat berkurang menjadi 62%.
Baca Juga: Fokus Berantas Korupsi, Mahfud MD Sebut untuk Perjuangkan Keadilan bagi Warga Negara
Di sisi lain, dalam kesempatan yang sama, Presiden mengakui jika pemerintah Indonesia masih berdiskusi dengan UNHCR terkait pengungsi Rohingya.
Dikatakan jika diskusi ini dilakukan karena masyarakat menolak kedatangan pengungsi Rohingya yang terus berdatangan.
Jokowi juga menegaskan jika Indonesia hanya akan menampung pengungsi Rohingya selama sepekan saja.
Baca Juga: Pastikan Kondisi Pengungsi Rohingya, Komnas HAM Sebut Telah Berkoordinasi dengan Kemenkumham
Diketahui jika kemarin, terdapat gelombang pengungsi Rohingya yang kembali mendarat di Aceh.
Masyarakat setempat yang menolak mengangkut para pengungsi Rohingya tersebut ke depan kantor Gubernur Aceh.
Beberapa menyatakan jika penolakan tersebut dikarenakan sikap dan tingkah laku dari para pengungsi Rohingya yang kerap tidak mengikuti aturan setempat seperti membuang-buang makanan dan pakaian yang telah diberika oleh warga. (*/Mey)