Internasional, gemasulawesi – Pasukan penjajah Israel menahan sebanyak 14 pekerja Palestina di kawasan Jabal al-Mukaber yang terletak di Yerusalem Timur dengan dalih ‘tidak mempunyai izin’ pada hari Rabu, tanggal 23 Juli 2025 waktu setempat.
Para pekerja Palestina mencari pekerjaan dan penghidupan yang layak untuk keluarga mereka.
Diketahui dalam beberapa bulan terakhir ini, ratusan pekerja Palestina telah menjadi sasaran penahanan dan penganiayaan oleh polisi penjajah Israel di wilayah 1948 atau oleh pasukan penjajah Israel di Yerusalem dengan dalih yang sama.
Meskipun begitu, para pekerja Palestina yang mempunyai izin juga menderita ketika berangkat ke tempat kerja.
Baca Juga:
12 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Penjajah Israel di Jalur Gaza Palestina
Hal tersebut karena hari mereka dimulai sangat pagi, bahkan sebelum fajar. Selain itu, mereka harus menunggu berjam-jam di pos pemeriksaan militer penjajah Israel, yang merupakan tempat mereka menjalani prosedur pemeriksaan yang sewenang-wenang sebelum melanjutkan perjalanan ke tempat kerja masing-masing.
Karena pembatasan yang diberlakukan penjajah Israel terhadap akses pekerja ke tempat kerja sejak bulan Oktober 2023, lebih dari 150.000 pekerja dari Tepi Barat, Palestina, telah kehilangan pekerjaan mereka di wilayah 1948.
Di sisi lain, saat kritik meningkat atas kelaparan brutal yang disebabkan oleh pemblokiran bantuan kemanusiaan oleh penjajah Israel, seorang juru bicara pemerintah penjajah Israel, David Mencer, menyampaikan kepada wartawan bahwa ‘bantuan telah mengalir ke Jalur Gaza’.
Dia mengatakan di Jalur Gaza tidak ada kelaparan yang dikarenakan oleh penjajah Israel tetapi ada kekurangan buatan manusia yang direkayasa oleh Hamas.
Baca Juga:
Seorang Warga Palestina Terpaksa Merobohkan Rumahnya Sendiri di Kota Sur Baher Tenggara Yerusalem
Dalam jumpa pers, dia menyebutkan bantuan telah masuk ke Jalur Gaza lewat paket makanan yang didistribusikan oleh GHF dan lewat pengiriman bahan-bahan yang dikoordinasi PBB untuk toko roti serta dapur umum.
Diketahui lebih dari 1.000 orang tewas di lokasi GHF, yang merupakan tempat tentara penjajah Israel secara rutin menyerang para pencari bantuan yang putus asa. (*/Mey)