Terdiri dari Sejumlah Dokter, WHO Terjunkan Tim Medis Internasional ke RS Kamal Adwan di Jalur Gaza

Ket. Foto: WHO Mengerahkan Tim Medis Internasional ke RS Kamal Adwan di Jalur Gaza Sebelah Utara
Ket. Foto: WHO Mengerahkan Tim Medis Internasional ke RS Kamal Adwan di Jalur Gaza Sebelah Utara Source: (Foto/X/@DrTedros)

Internasional, gemasulawesi – Kepala WHO, Tedros Ghebreyesus, dalam postingannya di media sosial X hari ini, tanggal 29 Maret 2024, menyatakan jika mereka telah mengerahkan tim medis internasional ke RS Kamal Adwan di Jalur Gaza sebelah utara.

Menurut Kepala WHO, Tedros Ghebreyesus, tim medis internasional tersebut telah mengevakuasi seorang anak yang berusia 12 tahun yang menderita fibroisi kistik di RS Kamal Adwan.

Dalam unggahannya tersebut, Kepala WHO, Tedros Ghebreyesus, menerangkan jika tim medis darurat, yang menjadi yang pertama di Jalur Gaza sebelah utara, terdiri dari sejumlah dokter.

Baca Juga:
Perintahkan Bantuan Tanpa Hambatan dalam Skala Besar ke Jalur Gaza, Kementerian Luar Negeri Palestina Sambut Baik Keputusan Baru ICJ

“Tim medis internasional tersebut terdiri dari 1 dokter bedah umum, 1 dokter darurat, 1 ahli bedah ortopedi dan 1 ahli anastesi,” ujarnya.

Tedros Ghebreyesus menambahkan jika RS Kamal Adwan saat ini melayani sekitar 120 pasien dengan sekitar 700 pasien ada setiap harinya.

“Pasien-pasien tersebut termasuk dengan mereka yang dirujuk dari RS al-Ahli,” paparnya.

Baca Juga:
5 Kendaraan Ditembak di Tepi Barat, Pasukan Penjajah Israel Tangkap 3 Pria Palestina dan Menutup Semua Pintu Masuk Menuju Jericho

Di sisi lain, jenderal tertinggi di Amerika Serikat, Jenderal Charles Brown, mengatakan jika penjajah Israel belum menerima semua senjata yang diminta selama perang di Jalur Gaza, sebagian dikarenakan Presiden AS, Joe Biden, tidak ingin menyediakan setidaknya beberapa dari senjata tersebut.

Jenderal Charles Brown, yang merupakan ketua Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat, menyatakan meskipun AS telah mendukung penjajah Israel dengan kemampuan, namun, mereka belum menerima semua yang mereka minta dari AS.

“Beberapa diantaranya karena penjajah Israel meminta hal-hal yang AS tidak memiliki kapasitas untuk menyediakannya atau tidak bersedia menyediakannya,” ucapnya.

Baca Juga:
Ditahan Lebih dari 40 Hari, Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Membebaskan 7 Anggota Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina

Diketahui jika Amerika Serikat dan Presiden Joe Biden telah mendapatkan kritik yang tajam, baik dari dalam negeri atau dari internasional, dikarenakan terus memasok senjata kepada tentara penjajah Israel selama perang di Jalur Gaza.

Perang tersebut telah menewaskan lebih dari 32 ribu orang rakyat Palestina sejak dimulai pada tanggal 7 Oktober 2023.

Di sisi lain, ribuan pengunjuk rasa juga berkumpul di luar acara penggalangan dana untuk kampanye terpilihnya kembali Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.

Baca Juga:
Masih Berusia 8 dan 10 Tahun, 2 Anak Palestina Dilaporkan Ditahan di Pos Pemeriksaan Militer Penjajah Israel Tepi Barat

Para pengunjuk rasa tersebut berkumpul di luar Radio City Music Hall di Manhattan, New York City, pada hari Kamis malam waktu Amerika Serikat. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Bahaya Serangan, Kementerian Kesehatan Gaza Imbau Warga Palestina Tidak Pergi ke Bundaran Kuwait untuk Mengambil Paket Bantuan Kemanusiaan

Kementerian Kesehatan Gaza mengimbau warga Palestina tidak pergi ke Bundaran Kuwait untuk mengambil paket bantuan.

Harus Mengungsi Berulang Kali, Save The Children Nyatakan Trauma Perang Akan Menimbulkan Dampak Jangka Panjang di Jalur Gaza

Salah satu organisasi non-pemerintah internasional, Save The Children menyebutkan trauma perang akan berdampak jangka panjang di Gaza.

Jumlah Pengungsi Meningkat, UNRWA Sebut Tidak Banyak Perubahan yang Terjadi dalam Aliran Pasokan Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza

UNRWA menyampaikan tidak banyak perubahan yang terjadi untuk aliran pasokan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Mencoba Mendapatkan Bantuan yang Jatuh ke Laut, 7 Orang Warga Palestina Dikabarkan Tenggelam

Setidaknya 7 orang warga Palestina dikabarkan tenggelam saat sedang mencoba mendapatkan bantuan yang jatuh ke laut di Jalur Gaza.

Masih Belum Dihentikan, Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Menyerbu Nablus di Tepi Barat

Pasukan penjajah Israel menyerbu Nablus yang terletak di Tepi Barat dan juga kamp pengungsi Askar yang berada di dekatnya.

Berita Terkini

wave

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.

Lawan Pembungkaman, KKJ Sulteng Kecam Intervensi Satgas BSH Terhadap Kemerdekaan Pers

Keberadaan Satgas BSH Dinilai hanya akan menjadi "tameng politik" yang berpotensi mengkriminalisasi pekerja jurnalis di Sulteng.

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.


See All
; ;