Internasional, gemasulawesi – Di akhir pekan, tentara penjajah Israel dilaporkan menyebarkan selebaran di wilayah Jalur Gaza selatan dengan tujuan untuk mencari informasi tentang para sandera yang berada di Jalur Gaza.
Dalam selebaran tersebut, penjajah Israel juga menunjukkan foto-foto puluhan sandera yang disebutkan masih berada di Jalur Gaza.
Terdapat juga pesan dalam selebaran tersebut yang menyatakan akan ada manfaat untuk siapa saja yang memberikan informasi kepada penjajah Israel.
“Anda ingin kembali ke rumah Anda? Kami meminta Anda untuk melaporkan jika Anda mengindentifikasi salah satu dari mereka,” bunyi selebaran tersebut.
Dalam selebaran itu, penjajah Israel juga mencantumkan nomor telepon dan juga tautan ke situs web yang berisikan gambar berikut nama para sandera yang ditulis dalam bahasa Arab.
Menanggapi hal ini, salah satu warga Gaza utara, Abu Ali, mengatakan jika mereka meminta bantuan masyarakat Gaza karena mereka tidak bisa mendapatkan sandera mereka kareisraelna ada perlawanan terhadap mereka.
“Akhiri perang ini, Netanyahu, dan kembalikan rakyatmu itu,” tegasnya.
Di saat gencatan senjata yang dilakukan selama sepekan di bulan November, dalam pertukaran tawanan dan sandera antara Hamas dengan penjajah Israel, lebih dari 100 tawanan dan sandera dibebaskan.
Di sisi lain, di hari Sabtu kemarin, bertempat di Tel Aviv, puluhan kerabat dari para sandera melakukan unjuk rasa di luar kediaman pribadi PM Benjamin Netanyahu.
Mereka menuntut untuk penjajah Israel mencapai kesepakatan dengan Hamas untuk menjamin pembebasan para sandera.
Sementara itu, di hari Jumat, Menteri Kabinet Perang penjajah Israel, Gadi Eizenkot, menuturkan kesepakatan akan diperlukan dengan Hamas untuk membebaskan para sandera.
“Sedangkan serangan kilat memiliki kemungkinan yang sangat kecil untuk berhasil,” tandasnya.
Hingga kini, agresi masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.
Laporan menyebutkan jika lingkungan sekitar RS Al Nasser di Khan Younis terkena pemboman besar-besaran.
Diketahui jika RS Al Nasser menjadi salah satu rumah sakit yang masih berfungsi sebagian di Jalur Gaza. (*/Mey)