Tegaskan Hak Palestina untuk Jadi Negara Harus Diakui, Sekjen PBB Sebut Kehancuran Gaza Belum Pernah Terjadi Sebelumnya

Ket. Foto: Sekjen PBB Menyatakan Jika Kehancuran yang Terjadi di Gaza Belum Pernah Terjadi Sebelumnya
Ket. Foto: Sekjen PBB Menyatakan Jika Kehancuran yang Terjadi di Gaza Belum Pernah Terjadi Sebelumnya Source: (Foto/X/@antonioguterres)

Internasional, gemasulawesi – Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyatakan jika kehancuran yang terjadi di Jalur Gaza belum pernah terjadi sebelumnya.

Dalam pernyataan yang sama, Sekjen PBB, Antonio Guterres, juga menyebutkan jika hak rakyat Palestina untuk menjadi negara juga harus diakui oleh semua orang yang ada di dunia.

Sekjen PBB, Antonio Guterres, juga menegaskan jika penolakan solusi 2 negara adalah hal yang tidak dapat diterima.

Baca Juga:
Perang Gaza, Anggota Parlemen Sebut Warga Penjajah Israel yang Menentang Agresi Terima Ancaman Pembunuhan

“Dan juga tidak dapat diterima jika ada penolakan hak bernegara untuk rakyat Palestina,” ujarnya.

Menurut Guterres, penolakan-penolakan tersebut akan memperpanjang konflik yang kini telah menjadi ancaman yang besar untuk perdamaian dan keamanan dunia internasional.

Dia menekankan tidak akan menyerah dalam seruan yang telah diungkapkannya berulang kali untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza.

Baca Juga:
Banyak Penderitaan, Presiden Turkiye Sebut Barat Puas Saksikan Kebiadaban yang Meningkat ke Genosida di Palestina

“Itu termasuk dengan seruan untuk membebaskan semua sandera tanpa syarat,” jelasnya.

Dia juga mengakui kehancuran besar-besaran yang kini timbul akibat perang di Gaza belum pernah terjadi selama mandatnya.

“Begitu juga dengan jumlah korban jiwa yang terjadi dalam waktu yang relatif singkat,” katanya.

Baca Juga:
Memerlukan Tindakan Intensif dan Segera, UNICEF Sebut 1 Anak Lahir Setiap 10 Menit di Gaza Sejak Perang Dimulai

Antonio Guterres menerangkan jika PBB juga terkena dampak perang karena sekitar 152 orang stafnya terbunuh karena perang.

Hingga kini, agresi yang dilakukan penjajah Israel di Jalur Gaza telah menyebabkan hampir 25 ribu rakyat Palestina meninggal.

Pengungsian besar-besaran terjadi yang disertai dengan kekurangan makanan, kekurangan air dan kekurangan obat-obatan.

Baca Juga:
Diculik oleh Penjajah Israel, Seorang Penyair Palestina Ceritakan yang Terjadi pada Dirinya

Guterrse membeberkan meskipun berbagai kelompok kemanusiaan berusaha melakukan yang terbaik untuk menyalurkan bantuan kepada rakyat Palestina yang terdampak, mereka juga harus menghadapi bahaya karena serangan yang juga belum pernah berhenti.

“Mereka juga harus menghadapi kendala karena kerusakan jalan di berbagai daerah, pemadaman komunikasi dan juga pemadaman akses yang dilakukan tentara penjajah Israel,” imbuhnya.

Baru-baru ini, PM penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, juga menyatakan dia menentang negara Palestina dalam skenario pasca perang apapun, seperti yang diusulkan beberapa pihak yang menginginkan solusi 2 negara. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Afrika Selatan Tuntut Penjajah Israel, Sidang ICJ Disebutkan Berkontribusi dalam Penyembuhan Trauma Sejarah Palestina

Disebutkan jika sidang ICJ mengenai kasus genosida penjajah Israel memberikan kontribusi untuk penyembuhan trauma sejarah Palestina.

Salah Satu Dokter RS Al Shifa Diculik Penjajah Israel Sejak Desember, Keluarga Akui Belum Dapatkan Kabar Hingga Kini

Keluarga Dr Saleh Eleiwa yang diculik penjajah Israel dari RS Al Shifa bulan Desember 2023 mengaku belum mendapatkan kabar hingga kini.

Rakyat Palestina Bukan Satu Satunya Korban, Hewan di Kebun Binatang Gaza yang Tersisa Hadapi Resiko Kelaparan

Laporan menyatakan hewan-hewan yang berada di kebun binatang yang tersisa di Jalur Gaza kini menghadapi resiko kelaparan akibat perang.

Banyak Kehilangan di Jalur Gaza, PBB Diminta Berhenti Berpura Pura Paradigma Kemanusiaan Tidak Dipolitisasi

PBB diminta untuk berrhenti berpura-pura bahwa paradigma kemanusiaan tidak dipolitisasi terkait perang Palestina.

Jumlahnya Lebih dari 1000 Orang, Penyintas Perang Bosnia Tandatangani Surat Terbuka Dukung Afrika Selatan di ICJ

Lebih dari 1 ribu orang yang merupakan penyintas perang Bosnia menandatangani surat terbuka yang ditujukan untuk mendukung Afrika Selatan.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;