Internasional, gemasulawesi – Terdapat pendapat di luar sana yang menyatakan jika sidang ICJ tentang kasus genosida penjajah Israel yang diajukan Afrika Selatan memiliki kontribusi untuk penyembuhan trauma sejarah Palestina.
Selain itu, disebutkan juga jika sidang ICJ adalah salah satu langkah yang penting untuk keadilan untuk rakyat Palestina.
Trauma sejarah Palestina diketahui dimulai dengan Deklarasi Balfour di tahun 1917 lalu.
Trauma berlanjut dengan peristiwa Nakba yang terjadi di tahun 1948 yang menyebabkan ratusan ribu rakyat Palestina harus pergi dari rumah mereka selama pendirian negara penjajah Israel.
Setelahnya, trauma sejarah Palestina ditambah dengan banyak perang yang harus rakyat Palestina alami di tahun-tahun berikutnya dan juga agresi yang dilakukan penjajah Israel.
‘Trauma ini hadir dalam genosida yang berlangsung saat ini yang memperdalam dan memperluas luka dari sejarah Palestina hingga ke titik yang tidak dapat disembuhkan,” kata salah satu sumber yang tidak disebutkan namanya.
Dia juga menegaskan tindakan yang dilakukan Afrika Selatan dengan mengajukan kasus genosida penjajah Israel ke ICJ, meskipu apapun hasil yang akan dikeluarkan, akan memperbaiki atau setidaknya sebagian dari kelemahan perspektif Palestina terhadap dunia.
Hingga kini, diketahui jika penjajah Israel selalu melanggar hukum internasional dengan dukungan yang mereka peroleh dari beberapa negara di dunia, seperti kekuatan-kekuatan dari negara-negara Eropa dan juga Amerika Serikat.
PBB disebutkan telah gagal untuk meminta pertanggung jawaban dari penjajah Israel terhadap yang mereka lakukan kepada rakyat Palestina.
Pendapat lainnya menyatakan kehadiran Afrika Selatan di ICJ memberikan apa yang disebut dengan simbolisme yang signifikan untuk tujuan kemanusiaan untuk Palestina yang telah selama beberapa dekade menderita karena perang yang tidak kunjung berhenti.
“Solidaritas yang ditunjukkan Afrika Selatan terhadap Palestina seolah memberikan harapan yang baru untuk gerakan global yang menentang diskriminasi rasial yang terjadi di beberapa negara di dunia,” jelasnya.
Agresi yang dilakukan penjajah Israel di Palestina telah menyebabkan jutaan orang menjadi pengungsi di tanah mereka sendiri. (*/Mey)