Tentang Perang Gaza, Mantan Menlu Yordania Sebut Otoritas Palestina Berada pada Posisi Terlemahnya

Ket. Foto: Mantan Menteri Luar Negeri Yordania Menyebutkan Otoritas Palestina Saat Ini Berada di Posisi Terlemahnya
Ket. Foto: Mantan Menteri Luar Negeri Yordania Menyebutkan Otoritas Palestina Saat Ini Berada di Posisi Terlemahnya Source: (Foto/X/@UNRWA)

Internasional, gemasulawesi – Baru-baru ini, mantan Menteri Luar Negeri Yordania, Marwan Muasher, menyatakan bahwa saat ini Otoritas Palestina berada di posisi terlemahnya.

Selain itu, menurut mantan Menteri Luar Negeri Yordania, Marwan Muasher, Otoritas Palestina juga hampir tidak mewakili siapapun.

Hal yang menarik dikatakan mantan Menteri Luar Negeri Yordania, Marwan Muasher, jika saat ini Hamas telah menjadi kekuatan yang aktif di kancah Palestina.

Baca Juga:
Banyak Nyawa Melayang, PM Netanyahu Tegaskan Menentang Pembentukan Negara Palestina

“Hamas juga kehadirannya tidak dapat diabaikan oleh siapapun,” tegasnya.

Hal tersebut diketahui dikatakannya saat berbicara di sebuah forum media yang diadakan oleh Pusat Pembela Kebebasan Jurnalis (CDFJ) dan bertempat di Amman, Yordania.

“Jajak pendapat yang diadakan oleh beberapa lembaga survei telah jelas mengenai hal ini,” katanya.

Baca Juga:
Karena Stres, Panik dan Terpaksa Mengungsi, Ratusan Wanita Gaza Dilaporkan Alami Keguguran

Marwan Muasher memaparkan jika terdapat temuan dari sebuah jajak pendapat yang dilakukan bulan lalu oleh Survei Palestina (MAS). Bahwa sekitar 88% warga Palestina tidak menginginkan Presiden Mahmoud Abbas untuk tetap menjabat.

Dia menyebutkan jajak pendapat itu juga menemukan sekitar 60% warga Palestina menginginkan Hamas menguasai Jalur Gaza.

“Karena kini Hamas telah menjadi kekuatan efektif di Palestina yang kehadirannya tidak dapat diabaikan, maka Yordania harus menjalin komunikasi dengannya secara resmi,” jelasnya.

Baca Juga:
Penjajah Israel Sepakati Bantuan Medis, Hamas Diperingatkan Kemungkinan Zionis Pasang Alat Pelacak Khusus di Obat Obatan

Mengenai pengungsian paksa yang diperintahkan oleh penjajah Israel terhadap rakyat Palestina, dia menyampaikan jika itu adalah ancaman ekonomi yang besar untuk Yordania.

“Pengusiran warga Palestina juga menciptakan ancaman keamanan yang juga besar untuk Yordania,” terangnya.

Menurutnya, Yordania tidak menginginkan skenario buruk ketika ribuan warga Palestina yang terusir berada di perbatasannya.

Baca Juga:
Di Sisi Palestina, Sejumlah Anggota Parlemen Minta Menlu Brazil untuk Batalkan Semua Perjanjian dengan Penjajah Israel

Mantan Menlu Yordania tersebut mengungkapkan untuk setiap proses politik yang dilakukan untuk membuat konflik ini selesai harus menentukan tujuan akhir yang menegaskan jika penjajah Israel akan mengakhiri pendudukannya di Palestina dalam jangka waktu tertentu yang telah ditentukan.

“Pembangunan pemukiman penjajah Israel di tanah Palestina harus dibekukan sepenuhnya,” tandasnya.

Dia menyampaikan bahwa tidak ada gunanya perdamaian mengingat proses kelanjutan pemukiman. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Terkait Konflik Gaza, Mesir Disebutkan Tampaknya Berusaha untuk Tetap di Tengah

Mengenai konflik yang hingga kini masih melanda Gaza, Mesir disebutkan tampaknya berupaya untuk tetap berada di tengah-tengah.

Telah Berlangsung Selama Lebih dari 100 Hari, Ini Rencana Perang Penjajah Israel di Fase Ketiga Perang Gaza

Berikut ini merupakan rencana perang dari penjajah Israel di fase ketiga untuk perang Gaza, setelah sebelumnya melakukan 2 fase.

Kutuk Agresi Penjajah Israel, Seorang Desainer Konten Disensor di Media Republik Ceko

Salah seorang desainer konten, Yara Abu Aataya, harus mengalami sensor di media Republik Ceko karena mengutuk agresi penjajah Israel.

Harus Lewati Pemeriksaan Penjajah Israel, 5 Truk yang Berisi Bantuan Obat Berhasil Masuki Jalur Gaza

Laporan menyebutkan jika sebanyak 5 truk bantuan obat-obatan berhasil memasuki Jalur Gaza setelah sebelumnya melewati pemeriksan penjajah Is

Kecam Agresi, Duta Besar Palestina untuk Inggris Sebut Penghancuran di Jalur Gaza Cerminkan Pembersihan Etnis

Dalam sebuah kesempatan, Duta Besar Palestina untuk Inggris menyatakan penghancuran Gaza mencerminkan pembersihan etnis.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;