Penjajah Israel Sepakati Bantuan Medis, Hamas Diperingatkan Kemungkinan Zionis Pasang Alat Pelacak Khusus di Obat Obatan

Ket. Foto: Hamas Mendapatkan Peringatan tentang Kemungkinan Penjajah Israel Memasang Alat Pelacak Khusus di Obat-Obatan untuk Para Sandera
Ket. Foto: Hamas Mendapatkan Peringatan tentang Kemungkinan Penjajah Israel Memasang Alat Pelacak Khusus di Obat-Obatan untuk Para Sandera Source: (Foto/Pinterest)

Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, salah satu mantan perwira intelijen Qatar, Fahd Al-Maliki, memberikan peringatan kepada Hamas tentang kemungkinan penjajah Israel memasang alat pelacak khusus dan spyware di dalam obat-obatan untuk para sandera.

Diketahui jika sebelumnya terdapat 5 truk yang membawa obat-obatan yang berhasil masuk ke Jalur Gaza.

Truk-truk tersebut adalah hasil dari perjanjian yang terjadi antara Hamas dengan penjajah Israel dengan mediasi yang dilakukan oleh Qatar dan juga Prancis.

Baca Juga:
Di Sisi Palestina, Sejumlah Anggota Parlemen Minta Menlu Brazil untuk Batalkan Semua Perjanjian dengan Penjajah Israel

“Penjajah Israel dapat saja melakukan eksploitasi kesepakatan yang disetujui kedua belah pihak sebelumnya dengan memasang alat pelacak khusus dan juga alat mata-mata,” katanya.

Al-Maliki menambahkan jika itu mungkin saja dilakukan oleh penjajah Israel untuk menemukan tawanan atau sandera yang masih terdapat di Jalur Gaza.

Dia menegaskan kehati-hatian itu memang diperlukan.

Baca Juga:
Terkait Konflik Gaza, Mesir Disebutkan Tampaknya Berusaha untuk Tetap di Tengah

“Israel mungkin dapat mencapai lokasi para sandera itu dengan menempatkan sensor pewarna yang sengaja mereka pasang di kapsul obat-obatan yang masuk ke Jalur Gaza di tengah perang seperti sekarang,” ujarnya.

Dalam klaim yang dilontarkan sebelumnya, penjajah Israel menyebutkan pejuang Hamas telah menahan sekitar 136 warga penjajah Israel.

Hamas juga menuntut terjadinya gencatan senjata di Jalur Gaza dengan imbalan pertukaran tawanan antara kedua belah pihak yang sebelumnya telah dilakukan beberapa waktu yang lalu.

Baca Juga:
Telah Berlangsung Selama Lebih dari 100 Hari, Ini Rencana Perang Penjajah Israel di Fase Ketiga Perang Gaza

Di sisi lain, terdapat laporan yang menyatakan jika setengah dari tentara yang berada di batalyon cadangan penjajah Israel menolak untuk memasuki Jalur Gaza.

Mereka beralasan belum mendapatkan pelatihan yang benar untuk melakukan perang seperti yang sekarang ini sedang terjadi.

Salah satu media penjajah Israel menyampaikan bahwa apa yang membuat para tentara cadangan itu takjub adalah Mayor Jenderal telah mengumumkan akan membawa batalyon cadangan ke Jalur Gaza tanpa persiapan seperti yang seharusnya dilakukan.

Baca Juga:
Kutuk Agresi Penjajah Israel, Seorang Desainer Konten Disensor di Media Republik Ceko

Salah seorang tentara yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan dia dan rekan-rekannya yang lain awalnya menerima perintah wajib militer yang bertujuan untuk melindungi kota-kota yang berada dekat dengan Jalur Gaza.

“Namun, kami tiba-tiba mendapatkan perintah yang mnengejutkan untuk memasuki Jalur Gaza,” tuturnya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Harus Lewati Pemeriksaan Penjajah Israel, 5 Truk yang Berisi Bantuan Obat Berhasil Masuki Jalur Gaza

Laporan menyebutkan jika sebanyak 5 truk bantuan obat-obatan berhasil memasuki Jalur Gaza setelah sebelumnya melewati pemeriksan penjajah Is

Kecam Agresi, Duta Besar Palestina untuk Inggris Sebut Penghancuran di Jalur Gaza Cerminkan Pembersihan Etnis

Dalam sebuah kesempatan, Duta Besar Palestina untuk Inggris menyatakan penghancuran Gaza mencerminkan pembersihan etnis.

Infrastruktur Rusak, Ini Cara Masyarakat Mengisi Daya Ponsel di Jalur Gaza

Berikut ini merupakan cara dari masyarakat untuk mengisi daya ponsel mereka di tengah infrastruktur yang rusak akibat perang di Jalur Gaza.

Seruan Gencatan Senjata dari Berbagai Pihak, Benjamin Netanyahu Sebut Perang Gaza dapat Berlanjut hingga 2025

Dalam pernyataannya baru-baru ini, Benjamin Netanyahu menyatakan jika perang di Gaza dapat berlanjut hingga tahun 2025.

Tegaskan Menolak Reformasi, Otoritas Palestina Sebut Dikarenakan Berdasarkan Agenda Eksternal

Dalam keterangannya, juru bicara Otoritas Palestina menegaskan pihaknya menolak reformasi karena itu berdasarkan agenda eksternal.

Berita Terkini

wave

KLH Tegas Tangani Kasus Impor Limbah B3 PT Esun, Pastikan Penegakan Hukum dan Perlindungan Lingkungan

KLH tindak impor limbah B3 ilegal PT Esun di Batam, tekankan bahaya kesehatan, lingkungan, dan komitmen Konvensi Basel.

Forensik Ungkap Luka di Tubuh AR (8) yang Ditemukan Tewas di Kamar Kos Jakarta Utara

Polisi dan RS Polri ungkap hasil forensik kematian AR (8) di kos Penjaringan, dengan luka serius dan investigasi lanjutan.

Tragedi Cakung: Suami Bakar Istri hingga Tewas, Diduga Konsumsi Narkoba saat Ditangkap

Seorang pria di Cakung membakar istrinya hingga tewas karena masalah sepele, diduga dalam pengaruh narkoba.

Menhut Perketat Pengawasan Izin Kawasan Hutan Demi Seimbangkan Ekonomi dan Kelestarian Alam

Menhut Raja Antoni tegaskan pengawasan ketat izin hutan agar pembangunan tetap selaras dengan pelestarian lingkungan.

Kemenkeu Buka Blokir Anggaran Rp168,5 Triliun untuk Dukung Program Prioritas dan Operasional K/L

Kementerian Keuangan buka blokir anggaran untuk program prioritas, operasional K/L, dan percepatan penyerapan belanja negara.


See All
; ;