Banyak Penderitaan, Presiden Turkiye Sebut Barat Puas Saksikan Kebiadaban yang Meningkat ke Genosida di Palestina

Ket. Foto: Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, Menyatakan Barat Puas Menyaksikan Kebiadaban Netanyahu yang Meningkat ke Genosida di Palestina
Ket. Foto: Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, Menyatakan Barat Puas Menyaksikan Kebiadaban Netanyahu yang Meningkat ke Genosida di Palestina Source: (Foto/X/@RTErdogan)

Internasional, gemasulawesi – Dalam pernyataan yang dilontarkannya baru-baru ini, Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, menyatakan bahwa negara-negara Barat puas hanya dengan menyaksikan kebiadaban yang kini telah meningkat menjadi genosida yang dilakukan PM Benjamin Netanyahu terhadap Palestina.

Lebih lanjut, Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, menyebutkan ‘mereka’ yang menilai HAM yang selama ini digembar-gemborkan dan juga kebebasan telah menutup mata kepada anak-anak dan kaum perempuan yang dibunuh dengan brutal selama lebih dari 100 hari perang.

Presiden Turkiye menegaskan Turkiye adalah suara yang paling keras selama ini dalam menentang pelanggaran yang dilakukan penjajah Israel kepada rakyat Palestina.

Baca Juga:
Memerlukan Tindakan Insentif dan Segera, UNICEF Sebut 1 Anak Lahir Setiap 10 Menit di Gaza Sejak Perang Dimulai

“Pembantaian yang dilakukan penjajah Israel menyebabkan lebih dari 24 ribu orang yang tidak berdosa meninggal di Gaza dengan mayoritas di antara mereka adalah anak-anak dan perempuan,” katanya.

Erdogan menekankan mereka yang menyebabkan genosida ini akan menghadapi konsekuensi yang sangat besar nantinya akibat tindakan yang dilakukan.

Di sisi lain, Hamas menanggapi pernyataan yang dikeluarkan Benjamin Netanyahu terkait dengan Palestina baru-baru ini.

Baca Juga:
Diculik oleh Penjajah Israel, Seorang Penyair Palestina Ceritakan yang Terjadi pada Dirinya

Menurut Hamas, pernyataan yang diucapkan oleh Netanyahu mengenai entitas Zionis yang memperketat cengkeramannya di ‘seluruh wilayah dari laut hingga sungai’ merupakan konfirmasi mereka atas kebijakan mereka sendiri yang didasarkan pada beberapa hal yang mereka pegang selama ini.

Hal-hal yang menjadi dasar tersebut, yakni penyangkalan, keberadaan dari rakyat Palestina dan hak-hak yang dimiliki mereka, juga pendekatan genosida dan pembersihan etnis.

“Semua itu dilakukan Zionis kepada rakyat Palestina tanpa memperhatikan hukum dan konvensi internasional,” ujar mereka.

Baca Juga:
Afrika Selatan Tuntut Penjajah Israel, Sidang ICJ Disebutkan Berkontribusi dalam Penyembuhan Trauma Sejarah Palestina

Hamas juga merilis pernyataan pers yang menyatakan jika pernyataan agresif yang mereka keluarkan ini merupakan tanggapan praktis dari pemerintah pemukim fasis terhadap jalur yang mereka sebut dengan solusi damai.

“Ini mengorbankan hak-hak rakyat Palestina terhadap tanah milik mereka sendiri,” tegas mereka.

Hamas mengungkapkan hal ini membutuhkan sikap tegas dari Palestina, Arab dan juga Muslim dalam menghadapi penjajah Israel yang terus melakukan kejahatan terhadap rakyat Palestina. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Salah Satu Dokter RS Al Shifa Diculik Penjajah Israel Sejak Desember, Keluarga Akui Belum Dapatkan Kabar Hingga Kini

Keluarga Dr Saleh Eleiwa yang diculik penjajah Israel dari RS Al Shifa bulan Desember 2023 mengaku belum mendapatkan kabar hingga kini.

Rakyat Palestina Bukan Satu Satunya Korban, Hewan di Kebun Binatang Gaza yang Tersisa Hadapi Resiko Kelaparan

Laporan menyatakan hewan-hewan yang berada di kebun binatang yang tersisa di Jalur Gaza kini menghadapi resiko kelaparan akibat perang.

Banyak Kehilangan di Jalur Gaza, PBB Diminta Berhenti Berpura Pura Paradigma Kemanusiaan Tidak Dipolitisasi

PBB diminta untuk berrhenti berpura-pura bahwa paradigma kemanusiaan tidak dipolitisasi terkait perang Palestina.

Jumlahnya Lebih dari 1000 Orang, Penyintas Perang Bosnia Tandatangani Surat Terbuka Dukung Afrika Selatan di ICJ

Lebih dari 1 ribu orang yang merupakan penyintas perang Bosnia menandatangani surat terbuka yang ditujukan untuk mendukung Afrika Selatan.

Bantu Rakyat Palestina, Seorang Pensiunan Petugas Medis Ubah Toko Milik Putranya Jadi Klinik Pertolongan Pertama

Bertujuan membantu rakyat Palestina, seorang pensiunan petugas medis mengubah toko milik putranya menjadi sebuah klinik pertolongan pertama.

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;