Internasional, gemasulawesi - Ketika Hamas berusaha untuk mempertahankan Palestina dari pendudukan Israel, Joe Biden dikatakan menjadikan misi sucinya untuk meningkatkan dukungannya terhadap Israel dengan menawarkan berbagai dukungan yang belum pernah ada sebelumnya.
Joe Biden diketahui pertama kali mengumumkan dan kemudian Kongres Amerika menyetujuinya sebesar 14,5 milyar USD yang disebutkan merupakan jumlah uang yang sangat besar yang memberikan kesan Israel yang kecil sedang memerangi negara adidaya lainnya.
Laporan menyebutkan jika jumlah tersebut juga belum termasuk dengan dana tahunan yang diberikan Amerika Serikat sebesar 3,1 milyar USD yang diterima Israel dalam bentuk bantuan militer.
Beberapa keuntungan tambahan kemudian datang ke Israel dalam bentuk peralatan militer yang juga termasuk dengan bom-bom kelas atas yang digunakan oleh Israel untuk membunuh dan melukai rakyat Palestina.
Berbagai fakta menunjukkan jika selama 75 tahun terakhir, Israel tidak hanya menikmati komitmen militer AS, namun, seperti yang semua orang ketahui, Israel juga mendapatkan perlindungan politiknya di panggung internasional dalam hal apapun.
“Ini dikarenakan karena Israel tidak pernah berhenti melakukan hal-hal yang buruk di Palestina,” kata salah satu pakar, Dr Mustafa Fetouri.
Dia menambahkan dengan diasuh, dimanjakan, dipeluk dan dibiayai oleh Amerika Serikat, Israel telah tumbuh seperti anak yang berkelakuan buruk dan anak yang terlalu manja yang tahu mana yang benar dan apa yang salah.
“Namun, Israel tetap bersikeras melakukan hal yang salah dan selalu mengulanginya, mengandalkan bantuan dari ‘ibu Amerika’,” ujarnya.
Dr Mustafa Fetouri menuturkan jika selama bertahun-tahun ini, Israel sebagai ‘anak’ telah menjadi hal yang memalukan bagi pelindungnya, baik AS ataupun negara lainnya.
“Sebuah penghinaan yang memalukan untuk seluruh umat manusia dan menjadi mesin kebohongan, kematian, berita palsu dan hukuman kolektif,” ucapnya.
Dia menyebutkan jika Biden dibuat berbohong oleh Benjamin Netanyahu yang mengatakan kepadanya jika Hamas memenggal kepala bayi.
“Karena ketakutannya terhadap lobi zionis di AS sendiri, pria di usia tersebut diharapkan menjadi lebih bijaksana dan sensitif, menjadi tidak peka terhadap tragedi kemanusiaan yang terjadi di Palestina,” tandasnya. (*/Mey)