Internasional, gemasulawesi - Salah satu pakar, Dr Amira Abo El-Fetouh, menyebutkan segera setelah gencatan senjata berakhir, yang mereka sebut dengan gencatan senjata kemanusiaan meskipun mereka tidak tahu apa-apa tentang kemanusiaan, Israel kembali melanjutkan pemboman biadab mereka.
Dikatakan Dr Amira Abo El-Fetouh jika penyerangan membabi buta Israel terhadap warga sipil dan fasilitas publik bertujuan memaksa warga Palestina keluar dari Gaza dan membuat mereka bermukim di Sinai, Mesir.
Dr Amira Abo El-Fetouh menyatakan jika ini adalah rencana lama yang telah ada sejak berdirinya pendudukan Israel.
“Dan Ben-Gurion yang merupakan pendiri Israel yang telah mencoba melakukan rencana itu di tahun 1945 saat populasi Gaza tidak lebih dari 300.000 orang,” katanya.
Lebih lanjut, Dr Amira Abo El-Fetouh menyampaikan jika itu adalah salah satu khayalan dari Israel yang telah mereka bayangkan bahkan sebelum mereka merebut tanah Palestina.
“Dunia Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat mendukung klaim palsu ‘tanah perjanjian yang diberikan Tuhan’ dan sayangnya ada pimpinan zionis Arab yang setuju dengan klaim tersebut,” ujarnya.
Dr Amira Abo El-Fetouh memaparkan penggunaan hak veto yang dilakukan Amerika Serikat di Dewan Keamanan PBB hanyalah untuk kepentingan AS sendiri dan bukan keyakinan mereka akan hak untuk hidup seperti yang selama ini mereka klaim.
“Dan itu sebabnya mereka tidak melihat anak-anak, perempuan dan lansia yang tewas dan terluka, serta tidak juga melihat rumah sakit, rumah dan sekolah yang hancur,” tegasnya.
Dia menekankan jika bahan peledak yang beratnya 2 kali lipat bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II kini telah dijatuhkan di Gaza.
“Perang melawan Gaza telah mengekspos mereka dan menyebabkan topeng palsu mereka jatuh,” jelasnya.
Dr Amira Abo El-Fetouh membeberkan sama seperti operasi pengungsian mereka yang gagal di masa lalu, kali ini Israel akan gagal lagi.
“Proyek mereka akan menghancurkan perlawanan yang telah mempermalukan mereka dan memperlihatkan kelemahan mereka ke seluruh dunia,” tekannya. (*/Mey)