Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, sekitar 5 kelompok bersenjata Palestina bergabung dengan Hamas saat tanggal 7 Oktober 2023 lalu.
Disebutkan jika mereka, termasuk Hamas, bersama-sama melakukan latihan gaya militer sejak tahun 2020 lalu.
Kelompok-kelompok yang ikut bergabung dengan Hamas tersebut melaksanakan taktik gabungan di Gaza yang sangat mirip dengan taktik yang mereka gunakan pada tanggal 7 Oktober 2023.
Untuk rangkaian latihannya digelar hanya dalam jangka waktu 25 hari sebelum tanggal 7 Oktober 2023 dan dilakukan di sejumlah tempat.
Lokasi latihannya juga termasuk dengan yang berjarak kurang dari 1 kilometer dari pagar pemisah yang selama ini menjadi pembatas Israel dan Palestina.
Para anggota dilatih dengan beberapa materi, yakni penyanderaan, menerobos pertahanan Israel dan penyerbuan kompleks bangunan.
Baca: Disebut Pertaruhan Besar, Apakah Ekonomi Penjajah Israel Mampu Atasi Dampak Perang dengan Palestina?
Di tahun 2020, pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, menyatakan latihan pertama dari 4 latihan gabungan dengan nama sandi Pilar Kuat yang dikatakan merupakan pesan persatuan dari berbagai faksi bersenjata yang ada di Gaza.
Sebelum tahun 2018, Hamas secara resmi telah berkoordinasi dengan Jihad Islam Palestina (PIJ) yang menjadi kelompok bersenjatan terbesar kedua di Gaza.
Pemimpin Hamas menyebutkan jika latihan pertama akan mencerminkan dari apa yang disebut dengan kesiapan permanen faksi bersenjata.
Baca: Tampakkan Raut Muka Sedih Saat Berpisah, Sandera Hamas Disebut Alami Stockholm Syndrome
Latihan yang diadakan di tahun 2020 itu merupakan latihan pertama dari latihan gabungan yang diselenggarakan selama 3 tahun.
Meskipun begitu, kelompok-kelompok ini bertekad untuk menggunakan kekerasan untuk melawan Israel.
Dari cuplikan rekaman video menunjukkan dari latihan pertama orang-orang yang menggunakan masker di dalam bunker yang memantau jalannya latihan yang juga memperlihatkan orang-orang bersenjata lengkap menyerbu sebuah tank tiruan yang dipasangi bendera Israel.
Mereka lalu menahan seorang anggota awak dan menyeretnya sebagai tahanan, kemudian menyerbu gedung-gedung.
Tahun 2021 adalah waktu untuk diadakannya Latihan Pilar Kedua.
Hamas berusaha keras untuk menjadikan latihan-latihan tersebut terkesan realistis.
Baca: Penjajah Israel Disebut Gunakan AI untuk Targetkan Lokasi, Ini Bahaya Penggunaannya dalam Perang
Di tahun 2022, para anggota berlatih menyerbu pangkalan militer tiruan Israel yang letaknya hanya sekitar 2,6 km dari pos perbatasan Erez.
Hamas menggunakan pangkalan tiruan ini untuk latihan menyerbu gedung, menyandera di bawah todongan senjata dan menghancurkan penghalang keamanan.
Hamas diperkirakan memiliki sekitar 30.000 milisi di Jalur Gaza. (*/Mey)