Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, cukup banyak warga Palestina yang dibebaskan sejak kesepakatan pertukaran sandera Hamas dan Israel yang dimulai beberapa waktu lalu saat gencatan senjata dimulai.
Para sandera Palestina itu diketahui harus tunduk pada sistem penahanan administratif Israel yang memungkinkan tahanan ditahan tanpa batas waktu dan juga tanpa dakwaan.
Penahanan administratif semakin banyak digunakan oleh Israel dan mencapai tingkat yang belum pernah dilihat dan juga belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa
Baca: Dibombardir dengan Membabi Buta, Rakyat Palestina yang Tewas Tembus Angka 16 Ribu Jiwa
dekade terakhir ini dengan ratusan warga Palestina lainnya yang ditahan di Tepi Barat yang diduduki sejak tanggal 7 Oktober 2023.
Dari mereka yang dibebaskan oleh Israel sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.
Amnesty Internasional telah menyoroti peningkatan yang signifikan dalam jumlah penahanan ini.
“Jumlah tersebut telah mencapai angka tertinggi dalam 20 tahun sebelum peningkatan permusuhan terbaru pada tanggal 7 Oktober 2023,” kata mereka.
Amnesty Internasional juga mengecam tindakan tersebut sebagai bagian dari praktik apartheid Israel terhadap warga Palestina.
Heba Morayef yang merupakan Direktur Regional Amnesty untuk Timur Tengah dan Afrika Utara menyatakan jika penahanan administratif adalah salah satu alat utama yang digunakan oleh Israel untuk menegakkan apa yang disebut sistem apartheid terhadap warga Palestina.
“Kesaksian dan bukti video juga menunjukkan sejumlah insiden penyiksaan dan perlakuan buruk lainnya yang dilakukan pasukan Israel termasuk pemukulan parah dan penghinaan yang disengaja terhadap warga Palestinaa yang ditahan dalam kondisi yang mengerikan,” katanya.
Sistem penahanan administratif memungkinkan Israel untuk menahan individu tanpa tuduhan atau pengadilan formal yang berdasarkan alasan jika mereka mungkin menimbulkan ancaman di masa depan.
Penahanan tersebut diizinkan oleh komandan militer dan didasarkan pada bukti rahasia yang tidak diungkapkan kepada para tahanan.
Seringkali jika hukuman tersebut diperpanjang tanpa batas waktu sehingga para tahanan berada dalam ketidakpastian tanpa mengetahui kapan mereka akan dibebaskan atau apa dakwaan mereka.
Aktivis HAM, Ahed Tamimi, adalah salah satu dari mereka yang ditahan oleh Israel sejak tanggal 7 Oktober 2023, dan menjadi salah satu tokoh yang paling menonjol terkait dengan pertukaran ini. (*/Mey)