Konflik Agraria Masih Marak di Sulawesi Tengah

<p>Ket Foto: petani bertanam jagung (Ilustrasi Gambar)</p>
Ket Foto: petani bertanam jagung (Ilustrasi Gambar)

Berita Sulawesi Tengah, gemasulawesi – Konflik agraria masih marak terjadi di wilayah Sulawesi Tengah. Konflik yang terjadi melibatkan masyarakat, swasta juga pemerintah.

Hal itu diungkapkan Sofyan Farid Lembah, Ketua Ombudsman RI perwakilan Sulawesi Tengah, di Palu.

“Konflik yang terjadi di usaha tambang dan perusahaan sawit biasanya terkait dengan masalah pertanahan,” ucap Sofyan Farid Lembah, Ketua Perwakilan Ombudsman RI untuk Sulawesi Tengah, di Palu.

Berdasarkan kajian yang dilakukan Ombudsman tahun 2018, Sofyan mengatakan sengketa lahan antara perusahaan dan masyarakat terjadi karena pemerintah daerah gagal memverifikasi bukti kepemilikan lahan.

Baca: Tim RSB Palu Periksa Ratusan Korban Banjir Bandang Torue

“Ini seringkali terjadi di Morowali Utara,” ungkapnya.

Dalam salah satu kesimpulan laporan Kantor Ombudsman, Sofyan mengatakan perusahaan perkebunan sawit menggunakan izin tanah lokal dan izin usaha budidaya perkebunan (IUP-B) sebagai dasar kepemilikan tanah.

Sayangnya kata dia, ini tidak dimulai dengan pembebasan lahan atau kesepakatan untuk menyerahkan tanah kepada perusahaan untuk kepentingan perkebunan.

“Hal ini juga karena perilaku pemerintah desa dan pemerintah kecamatan dalam menerbitkan SKPT dan surat penyerahan yang tumpang tindih dengan kawasan hutan, sawah dan pemukiman, serta ada juga jual beli SKPT tanpa target yang jelas,” ucapnya.

Aktivis pertanian Eva Bande mengatakan hal yang sama. Ia mengatakan, masalah sengketa tanah di Sulawesi Tengah masih meluas. Dia menyebutkan konflik di Morowali Utara, Banggai, Buol, Donggala dan Toli-Toli.

Ia mengatakan, semua konflik agraria yang masih marak ini seringkali berujung pada upaya kriminalisasi terhadap warga dan petani setempat. (*/Ikh)

Baca: Penanganan Pasca Banjir Torue, BNPB Kucurkan Dana 250 Juta

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News

...

Artikel Terkait

wave

Tim RSB Palu Periksa Ratusan Korban Banjir Bandang Torue

Tim medis Rumah Sehat Baznas (RSB) Palu membuka posko pelayanan kesehatan gratis periksa ratusan korban banjir bandang Desa Torue

Penanganan Pasca Banjir Torue, BNPB Kucurkan Dana 250 Juta

Penanganan pasca banjir di Kabupaten Parigi Moutong, Kecamatan Torue, Desa Torue, Badan Nasional penanggulangan Bencana (BNPB) kucurkan

Jajaran OPD Sulawesi Tengah Telusuri Banjir Parigi Moutong

Jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di perintahkan Gubernur Sulawesi Tengah telusuri penyebab terjadinya banjir bandang Parigi Moutong

Masyarakat Diminta Laporkan SPBU Pembelian BBM Pakai Jeriken

Masyarakat di Sulawesi Tengah, diminta PT Pertamina laporkan SPBU yang kedapatan masih memprioritaskan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM)

Pastikan Penanganan Darurat Berjalan Optimal, BNPB ke Torue

Pastikan penanganan tahap-tahap penanganan darurat bencana optimal, khususnya keselamatan dan pemenuhan kebutuhan dasar warga yang

Berita Terkini

wave

TNI AL dan BI Resmi Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 di Sulawesi Tengah

Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025 memastikan distribusi rupiah layak edar di wilayah 3T, wujud sinergi TNI AL dan BI.

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.


See All
; ;