Nasional, gemasulawesi - Pihak keluarga dari MIP (37), yang diketahui menjabat sebagai kepala cabang salah satu bank di Jakarta, meminta agar polisi segera mengusut dan mengungkap latar belakang di balik penculikan serta pembunuhan yang menimpa MIP.
Mereka mendesak aparat penegak hukum untuk bekerja cepat dan transparan dalam mengungkap motif sebenarnya dari peristiwa tragis tersebut.
"Motifnya memang belum disampaikan. Kami berharap hal ini bisa segera diungkap, supaya kami bisa menentukan langkah dan advokasi yang perlu diambil," ujar Boyamin Saiman, kuasa hukum keluarga MIP.
Boyamin menyampaikan bahwa mengungkap motif kasus ini oleh pihak Polda Metro Jaya sangat penting agar keluarga korban bisa mempertimbangkan langkah hukum yang akan diambil ke depan.
Baca Juga:
Kemendagri Dorong Pengaktifan Siskamling dan Optimalisasi Peran Satlinmas
Dalam waktu dekat, keluarga juga berencana untuk meminta penjelasan langsung dari penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dan Polisi Militer Kodam Jaya guna memperjelas perkembangan kasus tersebut.
“Belum dimintai keterangan karena kami masih dalam masa berduka. Sekarang sedang diatur waktu yang tepat, kemungkinan minggu ini atau minggu depan,” ujar Boyamin.
Sebelumnya, polisi telah menangkap total 15 orang yang diduga terlibat dalam kasus penculikan dan pembunuhan MIP, kepala cabang sebuah bank di Jakarta.
Empat pelaku utama dalam kasus ini adalah C, DH, YJ, dan AA, yang ditangkap di tempat dan waktu yang berbeda. DH, YJ, dan AA diamankan pada Sabtu, 23 Agustus 2025, sekitar pukul 20.15 WIB di Solo, Jawa Tengah.
Baca Juga:
Ada Oknum Pimpinan DPRD Disebut Bekingi Kades Sipayo Akibatkan Surat Bupati Jadi Teguran Ringan
Sementara itu, tersangka C ditangkap keesokan harinya, Minggu, 24 Agustus 2025, pukul 15.30 WIB, di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Polisi Militer Kodam Jayakarta (Pomdam Jaya) telah menetapkan Kopral Dua (Kopda) FH sebagai tersangka dalam kasus penculikan dan pembunuhan terhadap kepala cabang sebuah bank di Jakarta.
Saat ini, Kopda FH telah ditahan di Pomdam Jaya untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
FH diduga berperan sebagai penghubung atau perantara dalam proses penjemputan paksa korban yang akhirnya berujung pada pembunuhan.
Baca Juga:
11 Orang Jadi Tersangka Penjarahan Rumah Sri Mulyani di Bintaro
Korban diketahui merupakan Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) dari salah satu bank di Jakarta, berinisial MIP.
Ia diduga menjadi korban penculikan di sebuah mal yang berlokasi di kawasan Ciracas, Jakarta Timur.
Jasad MIP kemudian ditemukan di wilayah Kampung Karangsambung, RT 08/RW 04, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sekitar pukul 05.30 WIB.
Seorang warga yang melintas di area persawahan menjadi orang pertama yang menemukan tubuh korban dalam kondisi mengenaskan dengan tangan dan kaki terikat serta mata dililit lakban.
Baca Juga:
Ledakan Misterius di Pondok Cabe Ilir, Tujuh Korban dan Delapan Rumah Rusak
Setelah ditemukan, jenazah langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi sebagai bagian dari penyelidikan aparat. (*/Zahra)