Gorontalo, gemasulawesi – Gusnar Ismail, Gubernur Gorontalo, melepas pengiriman 301 ekor sapi dengan tujuan Kalimantan dari Provinsi Gorontalo lewat Pelabuhan Kwandang, Gorontalo Utara.
Ratusan sapi tersebut diberangkatkan dengan menggunakan fasilitas tol laut menumpang KM Camara Nusantara 5 tujuan Kalimantan Utara sebanyak 183 ekor dan Kalimantan Timur sebanyak 118 ekor.
“Hubungan daging sapi antara Kalimantan dan Gorontalo merupakan hubungan pasar tradisional yang sudah terbina sejak lama,” ujarnya.
Aktivitas pasar ini harus terus ditingkatkan terlebih jika IKN telah beroperasi.
Dia menyatakan oleh karena itu, dia mendorong peternakan di Gorontalo agar terus berkembang.
“Itulah alasannya kenapa program unggulan pertama kami adalah sapi untuk mengisi pasar di Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, bahkan ketika IKN resmi beroperasi,” ucapnya.
Dikutip dari Antara, ke depan, Pemerintah Provinsi Gorontalo akan menyalurkan bantuan sapi kepada warga sebagai salah satu program unggulan.
Sapi itu diharapkan bisa digemukkan dan beranak pinak untuk meningkatkan ekonomi peternak.
Dia menyebutkan orientasi berpikirnya saat ini selain jagung juga harus sapi kemudian diupayakan mengundang investor untuk pengelolaan daging sapi agar semakin berkembang lagi.
Data dari Dinas Pertanian setempat menyampaikan pengiriman sapi Gorontalo ke luar daerah sejak tahun 2019 mencapai 32.576 ekor.
Jika rata-rata per ekor 18 juta rupiah maka nilai ekonomisnya mencapai 586 miliar rupiah.
Di sisi lain, Provinsi Gorontalo berhasil melakukan pengiriman 14 ribu ton jagung ke Jakarta dan Padang dari Pelabuhan Anggrek Gorontalo Utara.
Gubenur Gorontalo mengatakan dia meninjau langsung pengiriman jagung melalui Pelabuhan Anggrek ini.
Pengiriman itu menggunakan 2 kapal, yakni Kapal Bahtera Damai memuat jagung curah sebanyak 8.000 ton menuju Padang, Provinsi Sumatera Barat.
Sementara Kapal Tanto Sejahtera mengirim jagung kontainer sebanyak 6.000 ton menuju Jakarta.
Menurutnya, pengiriman jagung antar pulau dari Gorontalo hingga pertengahan bulan Maret tahun 2025 ini cukup progresif. (Antara)