Gorontalo Utara, gemasulawesi – DPRD Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo mengharapkan produksi sapi potong di daerah Gorontalo Utara terus meningkat.
Dalam keterangannya tanggal 30 Juni 2024, Wakil Ketua DPRD Gorontalo Utara, Roni Imran, mengungkapkan target populasi mencapai 100 ribu ekor sapi diharapkan dapat terwujud dengan mudah.
Menurut Roni Imran, hal itu dilakukan melalui perlakuan teknik pemeliharaan sapi dalam kandang.
Dia mengatakan jika sapi potong dari Gorontalo Utara sangat diminati oleh pasar dikarenakan tingkat keamanan kesehatan dari hewan yang terus terjaga.
“Sehingga memenuhi standar kesehatan pangan asal hewan,” katanya.
Dikutip dari Antara, dia mengharapkan pemerintah daerah untuk terus meningkatkan program peningkatan produksi sapi potong.
“Selain itu, diharapkan juga program usaha ternak sapi terus didorong agar peternak tidak hanya sekedar beternak dengan cara melepas liarkan ternak yang mereka miliki,” ujarnya.
Dia menegaskan jika perlu, pemerintah daerah melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan agar dapat menjalin kemitraan dengan pelaku usaha ataupun investor agar mau menanamkan modalnya untuk mengembangkan ternak sapi sistem kandang.
Roni melanjutkan jika ternak sapi sistem kandang dipastikan dapat lebih menjamin bobot dan juga kualitas sapi.
Dia memaparkan jika berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menyebutkan jika populasi ternak sapi di daerah Gorontalo Utara mencapai sekitar 32 ribu ekor yang tersebar di 11 wilayah kecamatan.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Rusli Akase, menyatakan pihaknya terus mendorong aktivitas peternakan dengan menerapkan sistem pemeliharaan sapi dalam kandang.
Menurutnya, program tersebut terus dilakukan sosialisasinya kepada para peternak sebagai upaya untuk mengembangkan peternakan sapi yang bertujuan untuk menunjang kegiatan pengiriman sapi potong ke pasar Nusantara.
“Khususnya untuk memenuhi permintaan pasar Sulawesi dan Kalimantan,” pungkasnya.
Diketahui jika sapi potong merupakan jenis sapi yang diternakkan untuk dimanfaatkan dagingnya.
Ini berbeda dengan sapi perah yang dimanfaatkan susunya. (Antara)