Dengan Sebaran 748 TPS, KPU Parigi Moutong Ungkap Pencocokan dan Penelitian Dilakukan Pantarlih dengan Menyasar 283 Desa atau Kelurahan

Ket. Foto: KPU Parigi Moutong Menyatakan Kegiatan Pencocokan dan Penelitian Dilakukan Pantarlih dengan Menyasar 283 Desa atau Kelurahan
Ket. Foto: KPU Parigi Moutong Menyatakan Kegiatan Pencocokan dan Penelitian Dilakukan Pantarlih dengan Menyasar 283 Desa atau Kelurahan Source: (Foto/ANTARA/Moh Ridwan)

Parigi Moutong, gemasulawesi – KPU Parigi Moutong mengatakan sebanyak 1.302 petugas pemutakhiran data pemilih atau pantarlih di Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, dilibatkan untuk melakukan coklit atau pencocokan dan penelitian.

Menurut KPU Kabupaten Parigi Moutong, hal tersebut dilakukan agar masyarakat dapat memilih pada Pilkada tahun 2024.

Ketua KPU Parigi Moutong, Ariyana, mengungkapkan coklit dilakukan olah para petugas pantarlih dengan menyasar 283 desa atau kelurahan di 23 kecamatan.

Baca Juga:
Bentuk Menjaga Kesinambungan Menjalankan Aktivitas Harian, DPRD Gorontalo Utara Sebut Kecakapan Melaut Menjadi Lisensi Setiap Nelayan

“Dengan sebaran 748 TPS di Parigi Moutong,” katanya.

Dia juga mengatakan kegiatan coklit di lapangan sedang berproses yang dilakukan oleh badan ad hoc pantarlih.

Ariyana menyebutkan coklit data pemilih merupakan salah satu tahapan penting dalam penyelenggaraan pesta demokrasi.

Baca Juga:
Gerakan Masyarakat Sehat, Bupati Bone Bolango Harap Setiap Kebun Dasawisma Ditanami Sayur dan Buah

“Dikarenakan hal ini berkaitan dengan DPT atau Daftar Pemilih Tetap Parigi Moutong,” ujarnya.

Dalam pernyataannya pada tanggal 30 Juni 2024, Ariyana menerangkan proses coklit akan menentukan dari jumlah DPT untuk ke depannya.

Dikutip dari Antara, dia juga menyatakan KPU berjanji dari kegiatan coklit akan menghasilkan DPT atau Daftar Pemilih Tetap yang berkualitas untuk Pilkada Kabupaten Parigi Moutong.

Baca Juga:
Untuk Kesejahteraan Nelayan, Pemkab Gorontalo Utara Sebut Pengadaan Bantuan Kapal Ikan Masih dalam Tahapan Lelang

Dia menerangkan di kegiatan coklit, KPU dibantu oleh PPK atau Panitia Pemilihan Kecamatan dan PPS atau Panitia Pemungutan Suara dalam melakukan pendampingan terhadap pantarlih.

Menurutnya, data-data yang didapatkan dari hasil pencocokan dan penelitian akan diunggah oleh petugas ke dalam aplikasi khusus.

Dia menambahkan jika aplikasi khusus tersebut bernama e-coklit.

Baca Juga:
Lebih dari 100 Hektare Rusak Dampak Banjir Bandang, Dinas TPHP Parigi Moutong Upayakan Pemulihan Lahan Persawahan

Dia menuturkan semua wilayah Kabupaten Parigi Moutong dijangkau pada kegiatan coklit dan termasuk dengan wilayah terpencil.

Ariyana mengungkapkan KPU berharap masyarakat memberikan informasi yang utuh kepada para petugas di lapangan agar mereka mendapatkan data yang komplit.

“TPS untuk Pilkada di tahun 2024 berkurang jika dibandingkan dengan TPS Pilkada di tahun 2020 lalu yang jumlahnya mencapai 902 TPS,” ucapnya.

Baca Juga:
Heboh! Keluarga Ini Terlibat Cekcok dengan Rombongan Ojol yang Demo di Sekitar Gedung Sate Bandung, Padahal Hendak Jemput Jemaah Haji

Ariyana mengaku terjadi pengurangan sebamyak 154 TPS.

Ketua KPU Parigi Moutong tersebut menyatakan aturan paling baru khusus Pilkada adalah jumlah pemilih di masing-masing TPS minimal 300 pemilih dan maksimal 500 pemilih.

“Salah satu pertimbangannya adalah kepadatan pemilihan dan di Pilkada hanya memilih bupati dan wakil bupati, serta gubernur dan wakil gubernur,” pungkasnya. (Antara)

 

...

Artikel Terkait

wave
Sebut DPR Berjanji Akan Membawa Aspirasi, DPRD Sulsel Harap Ada Penjelasan Terkait Program Tapera

Berkaitan dengan program Tapera, DPRD Sulawesi Tengah menyampaikan berharap ada penjelasan untuk disampaikan sebagai jawaban.

Telah Diekspor, Kemenkumham Sulteng Sebut Durian Montong Asal Parigi Moutong Berkesempatan Memperoleh Label Indeks Geografis

Durian montong yang khas dan asal Parigi Moutong disebutkan Kemenkumham Sulteng berpeluang untuk memperoleh label indeks geografis.

Contohnya Pabrik Ikan, Dinas Perikanan Kendari Akan Terus Mengembangkan Sejumlah Sektor yang Berpotensi Menjadi Sumber PAD Baru

Sejumlah sektor yang memiliki potensi menjadi sumber PAD baru akan terus dilakukan pengembangan oleh Dinas Perikanan Kota Kendari.

Diikuti Perwakilan Pramuka Seluruh Kabupaten di Kalbar, Festival Pesisir Paloh Dikolaborasikan dengan Kemah Pemuda Pesisir Internasional

Untuk tahun 2024, Festival Pesisir Paloh dilakukan kolaborasi dengan Kemah Pemuda Pesisir Internasional yang diikuti oleh perwakilan pramuka

Untuk Area Tanam Padi Gogo, Dinas Pertanian Manokwari Sebut Akan Memanfaatkan Kebun Kelapa Sawit yang sedang Proses Tumbang Ciping Perdana

Kebun kelapa sawit yang sedang proses tumbang ciping perdana akan dimanfaatkan oleh Dinas Pertanian Manokwari untuk area tanam padi gogo.

Berita Terkini

wave

Nasib Nyawa di Gunung Nasalane: Menanti Keadilan yang Belum Menyentuh Dg Aras

Hukum yang tak bertaring dihadapan pemodal tambang ilegal, hampir terjadi disemua titik PETI yang tersebar di Parigi moutong.

Tebalnya Tembok "Imunitas" Tambang Ilegal Buranga: Mengapa Hukum Tak Berdaya Dihadapan Reni?

Polres Parigi Moutong dinilai tak bertaring dihadapan Reni salah satu tokoh sentral dibalik beroperasinya tambang ilegal di Desa Buranga.

Diduga Kebal Hukum, Kelompok Haji Anjas, Mustari dan Ahmad Geser Operasi Tambang Ilegal ke Desa Buranga

Dugaan kebal hukum pengelola PETI di Desa Buranga mencuat, seolah tidak perduli hukum aktifitas tambang ilegal Buranga tetap beroperasi.

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.


See All
; ;