Sumatera Selatan, gemasulawesi - Banjir melanda di Muara Enim, Sumatera Selatan yang disebabkan oleh luapan Sungai Enim yang tidak mampu menampung debit air hujan yang tinggi.
Wilayah yang terdampak banjir meliputi empat desa, yaitu Desa Keban Agung (Kelurahan Pasar Tanjung Enim), Desa Darmo, Desa Lingga, dan Desa Tegarejo (Kelurahan Tanjung Selatan) yang semuanya berada di bawah administrasi Kecamatan Lawang Kidul, Muara Enim.
Ketinggian air bervariasi dari 40 cm hingga 2 meter, hingga menyebabkan sekitar 6.605 warga terkena dampak langsung dari banjir di Muara Enim tersebut.
"Pencatatan sementara mencatat bahwa sekitar 6.605 warga telah terkena dampak banjir," ungkap Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
Data sementara yang dikumpulkan mencatat bahwa sebanyak 1.237 unit rumah terendam, dengan beberapa akses jalan tidak bisa dilalui oleh kendaraan karena genangan air.
Dalam keterangannay, Abdul Muhari, juga menjelaskan bahwa tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI/Polri, Basarnas, dan lainnya telah berada di lokasi untuk memberikan bantuan evakuasi dan logistik kepada korban banjir.
Posko Penanganan Darurat telah didirikan di halaman Masjid As Sada, Kelurahan Pasar Tanjung, Kecamatan Lawang Kidul, sebagai pusat koordinasi dan penyaluran bantuan.
Meskipun ada tanda-tanda surutnya banjir di Tanjung Enim, BPBD terus melakukan upaya penanganan sisa banjir dan bantuan kepada warga terdampak.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Muara Enim, Doris, menyatakan bahwa sebagian dari ribuan orang yang terdampak banjir sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Evakuasi menggunakan perahu karet terus dilakukan untuk menjangkau warga yang masih terjebak di area banjir.
Data sementara juga menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Muara Enim terkena dampak banjir akibat luapan sungai di daerah tersebut.
BPBD mencatat bahwa ada 1.237 rumah yang terendam banjir yang melanda sejak Kamis, 23 Mei 2024 itu.
Meskipun upaya evakuasi dan penanganan terus dilakukan, jumlah korban dan dampak banjir kemungkinan bisa bertambah jika intensitas hujan tetap tinggi.
Tim gabungan terus siaga dan bekerja sama dengan pihak terkait untuk mengatasi situasi darurat ini. (*/Shofia)