Parigi Moutong, gemasulawesi – BPNB menyatakan sekitar 40 keluarga di Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, masih mengungsi setelah pemukiman milik mereka dilanda banjir.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BPNB, Abdul Muhari, mengatakan 40 keluarga tersebut belum berani untuk kembali ke rumah masing-masing dikarenakan khawatir terjadinya banjir susulan.
Dalam keterangannya pada hari Minggu malam, tanggal 20 Mei 2024, Abdul Muhari menerangkan banjir di Parigi Moutong terjadi sejak hari Minggu, tanggal 20 Mei 2024, pukul 05.25 WITA.
Baca Juga:
Stok Selalu Ada, Pemprov Sumut Sampaikan Pasokan Bawang Putih di Wilayah Sumatera Utara Aman
“Banjir dipicu oleh hujan dengan intensitas sedang hingga deras, yang diperparah setelah Sungai Bainaa Barat meluap sehingga mengakibatkan banjir yang tingginya sekitar 10 hingga 50 centimeter,” terangnya.
Dia menambahkan kawasan yang dilanda banjir adalah pemukiman warga di Desa Bainaa Barat, Kecamatan Tinombo, Kabupaten Parigi Moutong.
Abdul menyatakan Pusdalops BNPB sejauh ini mencatat sekitar 50 unit rumah milik warga tergenang banjir.
Selain itu, disebutkan Abdul, sebuah jembatan penghubung di Desa Bainaa Barat juga rusak.
Lebih lanjut, dia menyampaikan 10 keluarga dilaporkan masih menetap, tetapi,kini mereka mulai membersihkan rumahnya masing-masing dikarenakan banjir yang telah berangsur surut.
Meski begitu, Abdul memastikan saat ini tim BPBD dan SAR gabungan telah bersiaga di lokasi yang terdampak banjir dengan tujuan melakukan segenap langkah cepat penanggulangan bencana.
“Dimulai dari membantu upaya pendataan dan evaluasi,” katanya.
Dia mengungkapkan BNPB juga menerbitkan imbauan kepada pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk melakukan perumusan program jangka panjang untuk mencegah terjadinya banjir.
“Yakni dengan pembangunan sumur resapan, penampungan air hujan, sistem tampungan di saluran primer, pembangunan tanggul sungai dan juga pembangunan sistem polder,” paparnya.
Sebelumnya, pada 2 pekan lalu, banjir juga sempat melanda Desa Uevolo, Kecamatan Siniu, Kabupaten Parigi Moutong, dan mengakibatkan jalan Trans Sulawesi sempat terputus.
BPBD Parigi Moutong menyampaikan jika alat berat bekerja sekitar 2 jam yang dibantu tim gabungan, yang pada akhirnya membuat akses jalan dapat dilalui kembali. (*/Mey)