KEREN! 2 Siswa SMKN 4 Kupang, Gavrila Asten dan Casandra Temaluru Berhasil Ciptakan Teknologi Jemuran Pintar Berbasis Internet

Berikut kisah dua siswa SMKN 4 Kupang yang berhasil menciptakan teknologi jemuran berbasis internet.
Berikut kisah dua siswa SMKN 4 Kupang yang berhasil menciptakan teknologi jemuran berbasis internet. Source: Foto/Tangkap layar Instagram @folkative

Kupang, gemasulawesi - Gavrila Asten dan Casandra Temaluru, dua siswa SMKN 4 Kupang, menjadi sorotan karena menciptakan inovasi jemuran pintar berbasis internet yang memudahkan hidup ibu rumah tangga.

Inovasi yang diciptakan Gavrila Asten dan Casandra Temaluru ini tidak hanya memberikan kemudahan, tetapi juga menawarkan fitur-fitur canggih yang memperhatikan kebutuhan pengguna.

Jemuran pintar yang dikembangkan Gavrila Asten dan Casandra Temaluru memiliki beberapa fitur unggulan.

Salah satunya adalah kemampuan untuk menjadwalkan waktu pengeringan, sehingga pengguna dapat mengatur kapan pakaian akan kering sesuai dengan kebutuhan dan jadwal mereka.

Baca Juga:
Berawal dari Tukang Antar Galon, Sosok Pria Asal Bekasi yang Punya Jasa ‘Santo Suruh’ Ini Viral di Media Sosial, Begini Kisahnya

Fitur ini tentu sangat berguna bagi ibu rumah tangga yang sering sibuk dengan berbagai aktivitas sehari-hari.

Selain itu, jemuran pintar ini juga dilengkapi dengan fitur pemantauan kondisi cuaca.

Dengan informasi cuaca yang akurat, pengguna dapat mengoptimalkan proses pengeringan sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar.

Misalnya, jika cuaca sedang lembab, pengguna dapat menyesuaikan waktu pengeringan agar pakaian bisa kering dengan optimal.

Baca Juga:
Pernyataan Wamenkeu Soal Setoran Pajak Jeblok Akibat Banyaknya Pengangguran Jadi Sorotan, Netizen: Negara Tak Peduli Kesejahteraan Anak Muda

Fitur lain yang ditawarkan oleh inovasi jemuran pintar ini adalah kemampuan untuk memberikan notifikasi saat pakaian sudah kering.

Hal ini sangat membantu pengguna agar tidak perlu terus-menerus memeriksa kondisi pakaian yang sedang dikeringkan.

Dengan notifikasi ini, pengguna dapat mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mengambil pakaian yang sudah kering dari jemuran pintar.

Keberhasilan inovasi jemuran pintar berbasis internet ini mendapat apresiasi yang tinggi dari berbagai pihak.

Baca Juga:
Intiplah Keindahan Tak Tertandingi Puncak Lawang dengan Eksplorasi Panorama Memukau Danau Maninjau di Bukittinggi!

Ambrosius Kodo, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, menyatakan penghargaannya terhadap kreativitas dan dedikasi siswa-siswa SMKN 4 Kupang dalam mengembangkan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Begitu pula dengan Semi Ndolu, Kepala SMKN 4 Kupang, yang merasa bangga dengan prestasi dua siswanya yang berhasil menciptakan inovasi yang menginspirasi.

Kisah sukses Gavrila Asten dan Casandra Temaluru menjadi bukti bahwa dengan semangat inovasi dan kerja keras, siapa pun dapat menciptakan solusi yang bermanfaat bagi banyak orang. Semoga inovasi mereka menjadi motivasi bagi generasi muda lainnya untuk terus berkreasi dan berkontribusi dalam memajukan teknologi dan kesejahteraan masyarakat. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
SMKN Tiga Kota Palu Dapat Kuota Gratis Kemendikbud

SMKN Tiga Kota Palu dapat kuota gratis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud, untuk keperluan pemberlakuan pembelajaran secara daring.

Gubenur Sulsel Lantik Ratusan Kepala Sekolah SMA, SMK dan SLB Negeri

Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman lantik ratusan Kepala Sekolah SMA, SMK dan SLB Negeri di lingkup Sulsel.

Viral Siswa SMK di Serpong yang Bentak Guru, Netizen: Tandai Mukanya!

Nasional, gemasulawesi – Viral video siswa SMK sebuah sekolah di Serpong yang membentak gurunya mendapatkan tanggapan dari netizen. Dilansir dari akun Instagram @lambe_turah, beberapa netizen menuliskan pendapat di kolom komentar video yang diupload. “Kesalahan tanpa sanksi adalah omong kosong belaka, tandain aja mukanya,” tulis akun @dhevizhu94. Baca: Tak Ingin Bahas Hutang 50 Milyar Anies, Sandiaga Uno […]

Tragedi Kecelakaan Maut Bus Rombongan Siswa SMK Lingga Kencana di Subang, 11 Orang Dikabarkan Meninggal Dunia

11 orang meninggal dunia akibat tragedi kecelakaan maut terjadi pada rombongan siswa SMK Lingga Kencana di jalan turunan Ciater di Subang.

Polisi Ungkap Hasil Olah TKP Sementara dalam Kecelakaan Maut Rombongan Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Tegaskan Tak Ada Jejak Rem

Ungkap hahsil olah TKP sementara, polisi menegaskan bahwa tak jejak rem yang ditemukan dalam bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana.

Berita Terkini

wave

Nasib Nyawa di Gunung Nasalane: Menanti Keadilan yang Belum Menyentuh Dg Aras

Hukum yang tak bertaring dihadapan pemodal tambang ilegal, hampir terjadi disemua titik PETI yang tersebar di Parigi moutong.

Tebalnya Tembok "Imunitas" Tambang Ilegal Buranga: Mengapa Hukum Tak Berdaya Dihadapan Reni?

Polres Parigi Moutong dinilai tak bertaring dihadapan Reni salah satu tokoh sentral dibalik beroperasinya tambang ilegal di Desa Buranga.

Diduga Kebal Hukum, Kelompok Haji Anjas, Mustari dan Ahmad Geser Operasi Tambang Ilegal ke Desa Buranga

Dugaan kebal hukum pengelola PETI di Desa Buranga mencuat, seolah tidak perduli hukum aktifitas tambang ilegal Buranga tetap beroperasi.

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.


See All
; ;