Nasional, gemasulawesi – Kementerian Agama meminta pihak maskapai penerbangan untuk tidak sampai terjadi delay pada keberangkatan calon haji gelombang kedua ke Tanah Suci.
Saiful Mujab, yang merupakan Direktur Penerbangan Haji Dalam Negeri Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah atau Ditjen PHU Kementerian Agama, mengatakan pihaknya segera mengadakan rapat dengan maskapai dan juga pihak Arab Saudi.
“Hal tersebut dilakukan untuk menyikapi hal-hal seperti ini pada keberangkatan calon haji gelombang kedua ke Arab Saudi sehingga dapat ditingkatkan ketepatan pemberangkatan agar tidak delay kembali,” tuturnya.
Dalam keterangannya kemarin, tanggal 24 Mei 2024, Saiful juga menyayangkan adanya penundaan keberangkatan haji oleh maskapai penerbangan dikarenakan otomatis mempengaruhi jadwal atau ritme penempatan jemaah calon haji di Madinah.
Dia menambahkan delay secara otomatis mempengaruhi ibadah yang di Madinah, dikarenakan berkaitan dengan sewa hotel di Madinah yang telah dibatasi waktu 9 hari,
“Dikarenakan delay 9 jam, sehingga akhirnya mundur dan mengganggu ritme penempatan,” katanya.
Saiful Mujab menyebutkan berkaitan dengan delay yang terjadi di sejumlah embarkasi, Kementerian Agama telah mengambil sikap tegas dan memberikan teguran untuk maskapai Garuda Indonesia agar nantinya tidak ada penundaaan dan pesawat harus tersedia sesuai dengan kloternya.
“Mengenai delay, memang ada beberapa catatan untuk maskapai, kami dari Kementerian Agama telah menegur maskapai agar hal ini tidak terjadi lagi di gelombang kedua,” ujarnya.
Dia mengungkapkan alasan maskapai penerbangan berkaitan dengan delay keberangkatan jemaah calon haji bermacam-macam.
“Mereka beralasan dikarenakan rotasi pesawat, dimana ada pesawat yang rusak di Ujung Pandang dan SOC, sehingga diperlukan untuk melakukan penjadwalan ulang penerbangan,” ucapnya.
Dia menegaskan pihaknya tidak ingin hal yang serupa terjadi lagi dan telah melayangkan teguran secara lisan serta surat.
Saiful Mujab juga menyampaikan jika sekitar 92 ribu calon haji Indonesia telah diberangkatkan ke Tanah Suci.
Menurutnya, untuk gelombang kedua ini, Arab Saudi memberikan layanan fast track sehingga calon haji tidak perlu lagi melalui proses imigrasi nantinya di Arab Saudi. (*/Mey)