Nasional, gemasulawesi – BPH Migas atau Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi meminta salah satu pengelola SPBU yang ada di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, untuk selalu melakukan monitoring.
Selain itu, BPH Migas juga meminta SPBU untuk selalu melakukan perawatan sarana dan fasilitas yang ada di SPBU tersebut secara rutin.
Iwan Prasetya Adhi, yang merupakan anggota Komite BPH Migas, menyampaikan perawatan berkala perlu dilakukan oleh SPBU setelah ditemukan adanya tetesan di salah satu selang tangki pendam SPBU.
Iwan juga mengakui telah meminta pengelola SPBU untuk segera memperbaiki sarana dan fasilitas yang ada.
Menurutnya, itu agar penyaluran BBM, terutama jenis subsidi dan kompensasi negara ke masyarakat berjalan dengan baik.
Dia mengatakan adanya tetesan di salah satu selang fleksibel yang ada di tangki pendam sangat berbahaya dari sisi pendam.
Dalam keterangannya kemarin, 23 Mei 2024, dalam peninjauan yang dilakukannya di SPBU Simalungun tersebut, Iwan menerangkan hal tersebut perlu menjadi perhatian.
“Terlebih sifat dari BBM jenis pertalite yang jika apabila terkena panas nantinya akan menguap dan jika gesekan dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan,” katanya.
Iwan Prasetya Adhi menyatakan oleh karena itu, BPH Migas telah meminta pengelola SPBU untuk segera membenahi sarana dan fasilitas tersebut.
Selain itu, juga termasuk dengan melaporkannya kepada PT Pertamina Patra Niaga.
“BPH Migas telah melakukan koordinasi dengan PT Pertamina Patra Niaga di wilayah itu agar hal ini segera diselesaikan,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Iwan juga mengingatkan pengelola SPBU yang lainnya di Indonesia agar lebih memperhatikan standar keselamatan dan juga keamanan infrastruktur yang harus dimiliki oleh penyalur BBM.
Dia menekankan hal ini sangat berbahaya jika tidak segera ditangani dengan benar.
Dalam pemantauan yang dilakukan, BPH Migas juga mengevaluasi penerapan surat rekomendasi untuk konsumen penggunan dan rekaman CCTV penyaluran BBM. (*/Mey)