Sulawesi Selatan, gemasulawesi - Pasca bencana alam berupa banjir dan tanah longsor yang melanda di Sulawesi Selatan (Sulsel), bantuan logistik terus mengalir kepada para korban yang terdampak.
Hingga hari ke-10 setelah kejadian, total bantuan berupa beras yang disalurkan di Sulawesi Selatan sudah mencapai 150 ton.
Kepala Dinas Sosial Sulawesi Selatan, Abdul Malik Faisal, menjelaskan bahwa stok beras di posko induk saat ini mencapai 150 ton dari berbagai sokongan.
"Kita sudah mendapatkan kurang lebih 150 ton beras dari berbagai instansi yang bantu, seperti pemprov dengan 20 ton, Kemensos, Pupuk Indonesia, berbagai instansi, OPD, dan juga Pemerintah Kabupaten/Kota di Sulsel," ungkapnya saat ditemui di posko induk.
Abdul Malik Faisal menjelaskan bahwa berbagai kebutuhan pokok lainnya juga telah masuk ke posko induk, yang berasal dari berbagai sumber bantuan.
“Untuk kebutuhan logistik korban terdampak, seperti beras, bantuan telah disediakan oleh Pemerintah Provinsi sebanyak 20 ton, serta bantuan dari Kemensos, Pupuk Indonesia, berbagai instansi dan OPD, juga dari Pemerintah Kabupaten/Kota di Sulsel,” jelasnya.
Hal ini menunjukkan adanya kerjasama yang baik antara instansi-instansi terkait dalam memberikan bantuan bagi korban bencana.
Selain itu, Abdul Malik Faisal juga menjelaskan mengapa Kabupaten Luwu dipilih sebagai posko induk untuk penanganan bencana alam di Sulsel.
Menurutnya, Luwu dipilih karena posisinya yang dianggap strategis, berada di tengah-tengah daerah yang terdampak bencana alam dan menjadi pusat tanggap darurat untuk sembilan daerah di Sulsel yang mengalami dampak bencana.
Di Posko Induk Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sulsel, aktivitas bantuan logistik masih terus berlangsung.
Mobil pickup, kendaraan off-road, bahkan helikopter digunakan untuk mengantarkan dan menjemput berbagai kebutuhan logistik yang sulit dijangkau melalui jalur darat.
"Hari ini, sudah dua kali helikopter yang mengirim logistik ke titik-titik yang sulit dijangkau darat. Total pengangkutan menggunakan helikopter hari ini sebanyak 800 kilogram, termasuk beras, air, Indomie, dan lainnya," tutupnya.
Hal ini menunjukkan upaya yang terus dilakukan untuk memastikan bantuan logistik tepat sasaran dan cepat sampai ke korban bencana. (*/Shofia)